Selasa, 28 Oktober 2025

Gerhana Matahari Cincin

Warga Bireuen Tak Jadi Salat Gerhana

Hingga usai zikir sekitar pukul 12.00 WIB, tidak kelihatan gerhananya. Maka tidak dilaksanakan salat gerhana di Bireuen.

Editor: Dewi Agustina
Serambi Indonesia/Yusmandin Idris
Warga Bireuen sedang melihat keadaan matahari yang sedang gerhana di kawasan Pulo Kiton, Kota Juang, Bireuen, Kamis (26/12/2019). 

Laporan Wartawan Serambi, Yusmandin Idris

TRIBUNNEWS.COM, BIREUEN - Fenomena gerhana matahari Kamis (26/12/2019) di langit kawasan Bireuen sekitar pukul 11.45 WIB, tidak begitu jelas kelihatan dengan mata telanjang.

Selain tertutup awan, juga cuaca mendung.

Walaupun cuaca seperti mendung, masyarakat cukup antusias melihat secara langsung fenomena tersebut.

Pantauan Serambinews.com, udara agak panas mulai pukul 11.00 WIB.

Masyarakat di mana saja mata melihat ke langit.

Selain cuaca panas, namun sekaligus seperti mendung.

Tapi langit tidak gelap.

Posisi matahari seperti terselimuti mendung dan dikelilingi warna hitam.

Hanya beberapa menit kemudian, matahari terang kembali.

Baca: Gerhana Matahari Cincin Terihat Sempurna dari Kota Singkawang

Baca: Planetarium TIM Padat, Pengunjung Saksikan Gerhana Matahari Cincin dengan Kacamata Gratis

Di berbagai tempat kawasan Kota Birueen, sebagian warga melihat ke arah matahari guna menyaksikan keadaan gerhana.

Namun di Bireuen secara umum, tidak terlihat jelas.

Proses terjadinya gerhana matahari cincin dilihat dari Lapangan Pancasila, kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (26/12/2019) siang. Sejumlah warga terlihat antusias menyaksikan secara langsung proses terjadinya gerhana matahari cincin dengan menggunakan alat Teleskop PowerSeeker (PS) 60AZ dan kacamata gerhana matahari. Acara tersebut difasilitasi oleh Himpunan Astronomi Amatir Semarang. Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Proses terjadinya gerhana matahari cincin dilihat dari Lapangan Pancasila, kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (26/12/2019) siang. Sejumlah warga terlihat antusias menyaksikan secara langsung proses terjadinya gerhana matahari cincin dengan menggunakan alat Teleskop PowerSeeker (PS) 60AZ dan kacamata gerhana matahari. Acara tersebut difasilitasi oleh Himpunan Astronomi Amatir Semarang. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

"Seperti hendak turun hujan. Namun langit sebagian cerah, pada posisi matahari langit diliputi kabut hitam, sehingga tidak kelihatan jelas gerhananya," ujar Ridwan, warga Pulo Kiton, Kota Juang Bireuen.

Sepintas terlihat matahari diliputi cincin kecil mengelilingi matahari berkisar 2 menit.

Kemudian terang kembali.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved