Modus Pegawai Kecamatan Nakal Soal E-KTP, Sudah Jadi Tapi Ditahan, Minta Uang Kas Biar Cepat
Di media sosial ramai beredar foto-foto masyarakat di beberapa kabupaten-kota Jawa Tengah mengantre mengambil KTP elektronik (e-KTP).
Editor:
Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Di media sosial ramai beredar foto-foto masyarakat di beberapa kabupaten-kota Jawa Tengah mengantre mengambil KTP elektronik (e-KTP).
Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan, dan Catatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Jawa Tengah menyatakan, akhir-akhir ini blangko dari Pemerintah Pusat secara bertahap sudah didistribusikan ke kabupaten-kota.
"Itu antrean karena blangko e-KTP sudah didrop dan masyarakat bersiap mengambilnya."
Menurutnya, kekurangan blangko bertahap akan segera teratasi menyusul pekan depan blangko akan didistribusikan kembali dari Pemerintah Pusat.
Meskipun, jumlahnya tidak bisa langsung terpenuhi.
Hingga saat ini, Jateng masih kekurangan blangko e-KTP sekitar 1,4 juta.
Namun, ia yakin pemerintah akan memenuhi kekurangan tersebut maksimal April 2020, mengingat untuk keperluan pilkada.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, mendekati pilkada, Pemerintah Pusat grojogi (memenuhi dalam jumlah banyak) blangko," ujarnya.
Pada pekan ini, sebanyak 140 ribu blangko sudah habis didistribusikan ke masing-masing kabupaten-kota dalam waktu tiga hari.
Menurutnya, jumlah tersebut merupakan rekor lantaran ratusan ribu blangko habis dalam waktu tiga hari.
Blangko disebar di sejumlah titik kantor kecamatan.
Sehingga, antrean tidak terjadi dalam satu titik, tidak hanya di Kantor Dinas Kependudikan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil).
"Kami sebar ke beberapa kecamatan. Kecamatan juga sudah kami beri alatnya agar bisa mencetak sendiri," jelasnya.
Karena sudah mendekati pilkada, ia berharap pada perangkat atau tenaga yang menangani masalah e-KTP agar tidak nakal.
Ia mencontohkan, pada pemilihan umum sebelumnya, dimana blangko sudah diberikan, tapi e-KTP tidak kunjung diberikan kepada masyarakat.
"Ada oknum yang menawarkan jasa atau biaya berbentuk uang kas agar e-KTP bisa segera jadi."
"Padahal, blangko sudah diterima dan jadi. Tapi ditahan untuk mencari keuntungan."
"Kami mengimbau agar segera diberikan," tandas Sugeng.
Ia menambahkan, permintaan e-KTP di Jateng yang terbilang tinggi tak terlepas dari dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat.
Setiap hari permintaannya terus meningkat.
Penyebabnya antara lain ada pemohon e-KTP baru, mengubah status pekerjaan, menikah, hingga pindah rumah.
Apalagi dalam menghadapi momentum Pilkada 2020 ini, permintaan e-KTP akan terus bertambah.
Maka dari itu, pihaknya berharap agar ada perhatian khusus dari Pemerintah Pusat untuk dapat mengatasi kelangkaan blangko e-KTP ini. (Mamduh Adi)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Tanda Pegawai Kecamatan Nakal Soal E-KTP, Sudah Jadi Tapi Ditahan, Minta Uang Kas Biar Cepat Dapat, https://jateng.tribunnews.com/2020/01/16/tanda-pegawai-kecamatan-nakal-soal-e-ktp-sudah-jadi-tapi-ditahan-minta-uang-kas-biar-cepat-dapat?page=all.