Tragedi Susur Sungai
Wabup Sleman & Kemensos Beri Apresiasi Pada Kodir dan Mbah Sudiro yang Selamatkan Siswa SMPN 1 Turi
Darwanto alias Kodir (37) dan Mbah Sudiro (71), dua warga yang melakukan aksi penyelamatan siswa-siswi SMPN 1 Turi, Sleman, DIY menerima apresiasi.
Penulis:
Arif Tio Buqi Abdulah
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
"Saya renang ya berat karena arusnya deras. Satu-satu saya gendong terus bawa ke pinggir," ungkapnya.
Menurut Kodir, proses evakuasi itu ia lakukan selama 2,5 jam, mulai dari pukul 15.00 WIB hingga pukul 17.30 WIB.
"Dari jam 3 sore lebih, sampai jam setengah enam sore saya baru selesai," jelasnya.
Baca: Ketua Gudep SMPN 1 Turi Jadi Tersangka Tragedi Susur Sungai, 2 Tahun Lagi Jalani Masa Pensiun
Kisah Mbah Diro
Kisah heroik lainnya juga datang dari Sudiro.
Kakk berusia 71 tahun itu juga menyelamatkan sejumlah siswa SMPN 1 Turi.
Dikutip dari ribunJogja, pada saat kejadian, warga Dukuh, Donokerto, Turi tersebut sedang membersihkan makam yang tak jauh dari Sungai Sempor.
Ia mendengar teriakan siswa-siswa dari kejauhan.
Ia ikut masuk ke sungai membantu Kodir (37) yang lebih dulu di lokasi kejadian.
Dengan tubuhnya yang renta, Mbah Diro berusaha membantu sebisanya.

Baca: Akui Lalai Jaga Siswa SMPN 1 Turi, Pembina Pramuka Minta Maaf dan Menangis atas Tragedi Susur Sungai
Ia menggendong anak-anak yang mulai tak berdaya dan ketakutan.
"Arusnya memang cukup deras. Mungkin daerah atas sudah hujan deras, dan tiba-tiba air langsung tinggi. Itu yang membuat anak-anak terbawa arus. Ya cuma membantu sebisa saya saja. Ada yang cuma dipegangi saja, ada yang digendong," terangnya.
Beruntung ia bisa berpijak pada batu dan berpegangan pada tangga panjang yang dibawanya.
"Saya sempat ikut hanyut, anak masih di punggung saya. Saya bisa pegangan, tetapi karena batu licin, jadi terpeleset, kaki kena luka," bebernya sambil menunjukkan luka di telapak kakinya.
Hampir 30 anak diselamatkan olehnya dan Kodir juga dengan warga yang lain.
(Tribunnews.com/Tio,Yon, TribunJogja.com/Christi, Kompas.com/WijayaKusuma)