Rabu, 3 September 2025

Kronologi Pembunuhan Siswi SMP di Tasikmalaya yang Mayatnya Ditemukan di Gorong-gorong Depan Sekolah

Kasus pembunuhan siswi SMPN 6 Tasikmalaya, Jawa Barat yang mayatnya ditemukan di dalam gorong-gorong depan sekolah akhirnya terungkap.

Penulis: Adi Suhendi
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto merilis pengungkapan kasus siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong sekolahnya, Kamis (27/2/2020) siang.(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asal-usul kematian Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya terungkap.

Korban sebelumnya ditemukan tewas di gorong-gorong depan sekolahnya, Senin (27/1/2020) sore.

Saat ditemukan korban masih mengenakan seragam lengkap pakaian pramuka dan berkerudung.

Di samping jasad korban ditemukan tas sekolah berisi identitas serta buku-buku sekolah korban.

Baca: Motif Pembunuhan Siswi SMP Tasikmalaya di Gorong-gorong Terungkap, Pelakunya Ternyata Ayah Korban

Jenazah yang tersembunyi di dalam gorong-gorong berhasil dievakuasi setelah tim inafis membongkar tembok beton saluran drainase tersebut.

Hampir satu bulan kepolisian melakukan penyelidikan dan menggali keterangan dari sejumlah saksi, akhirnya diketahui Delis dibunuh ayah kandungnya sendiri Budi Rahmat (45).

Baca: Kolom Komentar Instagram Presiden Joko Widodo Dipenuhi Penawaran Obat Penggemuk Badan, 'Ini Apa?'

Kronologi pembunuhan

Delis diketahui hilang sejak Kamis (23/1/2020) sore.

Kamis pagi, Delis seperti biasa berangkat ke sekolah dengan mengenakan seragam pramuka.

Sepulang sekolah, ia masih terlihat bersama teman-temannya.

Namun, setelah keluar sekolah, keberadaannya tak diketahui lagi.

Baca: Panen Kurma di Masjid Agung Tasikmalaya, Ibu-ibu Berebut Ngalap Barokah

Hingga akhirnya, korban ditemukan telah menjadi mayat di dalam gorong-gorong, Senin (27/1/2020) sore.

Ternyata sebelum ditemukan meninggal dunia, korban sempat menemui ayahnya Budi Rahmat usai pulang sekolah.

Sepulang sekolah Delis pergi menuju tempat kerja sang ayah di Jalan Laswi, Tasikmalaya jelang magrib.

Ia kemudian meminta uang Rp 400.000 untuk biaya studi tour kepada ayahnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan