Jumat, 29 Agustus 2025

Pengakuan Ayah Kandung Bunuh & Buang Anak ke Gorong-gorong: Sakit Otak hingga Ingin Pelaku Ditangkap

Ayah kandung di Tasikmalaya, Budi Rahmat (45) tega membunuh anaknya sendiri bernama Delis Sulistina (13) hingga membuang jasad ke gorong-gorong.

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
TribunJabar.com/Firman Suryaman
Terungkap cara keji BR buang jasad anaknya di gorong-gorong depan sekolah 

TRIBUNNEWS.COM - Ayah kandung di Tasikmalaya, Budi Rahmat (45) tega membunuh anaknya sendiri, DS (13) hingga membuang jasad ke gorong-gorong di depan sekolah putrinya.

Budi mengaku sempat didatangi oleh pihak sekolah di tempat kerjanya, karena DS beberapa hari tak masuk sekolah.

Menyembunyikan fakta bahwa DS telah meninggal, Budi menyampaikan, DS saat itu ada bersamanya.

Namun, kepada polisi, Budi membantah bahwa DS tinggal dengannya.

Selain itu, ia mengaku pelupa dan memiliki penyakit otak.

"Saya ada sakit di otak, hilang ingatan, karena efek ibu saat mengandung saya terlalu banyak obat," kata Budi, dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/2/2020).

Baca: Ayah Kandung Terus Bantah Bunuh Anaknya dan Buang ke Gorong-gorong, Polisi Pantau Pelaku Sebulan

Baca: FAKTA Ayah Kandung Bunuh Siswi SMP & Buang ke Gorong-gorong: Kesal Minta Uang hingga Bawa ke Sekolah

Saat mendengar DS ditemukan, Budi sempat datang ke gorong-gorong depan sekolah DS.

Bahkan, ia juga melihat jasad anaknya di kamar mayat.

Saat itu, Budi berujar meminta pelaku yang membunuh anaknya cepat ditangkap.

"Kematian anak saya bisa karena kecelakaan atau dicelakai orang. Mudah-mudahan penyebab kematian anak saya bisa cepat terungkap dan pelaku secepatnya ditangkap polisi," ujarnya.

Namun, polisi akhirnya menetapkan Budi sebagai tersangka atas perbuatan kejinya.

Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto merilis pengungkapan kasus siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong sekolahnya, Kamis (27/2/2020) siang.(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto merilis pengungkapan kasus siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong sekolahnya, Kamis (27/2/2020) siang.(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA) (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Alasan Disembunyikan di Gorong-gorong depan Sekolah

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto menyampaikan, Budi membuang DS ke gorong-gorong depan sekolah, karena ingin menyembunyikan jasad anaknya.

Budi juga ingin kematian anaknya terlihat akibat kecelakaan.

Namun, aksinya tersebut terungkap oleh Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota yang terus melakukan penyelidikan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan