Kisah Korban Kecelakaan Ditolak 4 Rumah Sakit yang Fokus Covid-19: Meninggal, Kritis Berjam-jam
Korban meninggal seusai kritis berjam-jam. Empat rumah sakit yang didatangi keluarga korban, menolak dengan alasan fokus pada standar pelayanan Covid
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
"Jadi kalau ada pasien butuh penanganan bedah saraf langsung bawa ke RSUD M Yunus jangan ke tempat lain karena bedah saraf hanya ada di RSUD M. Yunus," katanya.
Baca: Fakta-Fakta Ayah Setubuhi Dua Anak Tirinya: Terungkap Saat Rembuk Keluarga, Dihajar Warga yang Marah
Baca: Suami Laporkan Istri yang Kepergok Warga Hendak Threesome dengan Selingkuhan
Baca: Fakta-Fakta Istri Ajak Dua Selingkuhan Bercinta di Rumah: Dilakukan Tiap Suami Pergi
Dinkes: rumah Sakit tak boleh tolak pasien
Sementara itu Kadis Kesehatan provinsi Bengkulu Herwan Antoni saat dikonfirmasi pihaknya telah mengetahui persoalan ini ia tegaskan meski fokus Covid-19 semua rumah sakit wajib melayani juga pasien umum lainnya.
"Saya dapat info itu, yang jelas prinsipnya semua masyarakat harus dilayani tidak boleh ada penolakan meskipun kondisi Covid-19 tidak ada perbedaan perlakuan pada pasein umum," tegasnya.
Ia katakan kalau alasan ada tenaga medis yang jalani isolasi lalu menolak pasien dikatakannya tidak semua medis itu melakukan isolasi, semua layanan harus menjalani pelayanan.
Ia sebutkan pihaknya hari ini melakukan rapat terkait persoalan penolakan sejumlah rumah sakit tersebut.
"Kami akan rapat hari ini, kami akan kirimkan surat peringatan pada seluruh rumah sakit di Bengkulu untuk dilarang menolak pasien," jelasnya. (Kontributor Kompas.com Bengkulu, Firmansyah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rumah Sakit Hanya Fokus Covid-19, Korban Kecelakaan Kritis Berjam-jam hingga Meninggal"