Posko Pengungsi Erupsi Gunung Merapi Butuh Akses Internet Cepat
Backbone internet disediakan APJII DIY dengan kapasitas internet 80Mbps di Balai Desa Glagaharjo, kemudian dari sana disalurkan ke barak pengungsi
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Akses atau jaringan internet sangat dibutuhkan masyarakat posko pengungsian korban erupsi Gunung Merapi di Sleman Yogyakarta.
Ketua APJII Pengurus Wilayah Yogyakarta Tigor Jonson Purba mengatakan, akses internet tersebut sangat diperlukan bagi posko kebencanaan pemerintah, relawan, dan para pengungsi.
"Terutama para siswa pelajar yang saat ini juga sedang melakukan proses belajar secara online karena pandemi Covid 19,” kata Tigor Jonson Purba
Melihat kondisi ini, TP-Link membantu penyediaan akses atau jaringan internet bagi para pengungsi bencana erupsi Gunung Merapi tahun 2020 di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta.
APJII dengan dukungan perangkat dari TP-Link Indonesiamenyediakan jaringan internet di lima titik posko pengungsian korban erupsigunung Merapi.
Bantuan perangkat TP Link CPE610 dan CPE110 dibangun di Posko pengungsian yang posisinya jauh dari perkotaan dan banyak diantaranya tidak terjangkau sinyal operator data seluler untuk mengakses internet.
Baca juga: Peta Bisnis Media Berubah Seiring Perkembangan Teknologi Internet
Jaringan ini tersedia secara gratis di barak Glagaharjo, Gayam, Kepuharjo, Wukirsari dan Brayut. Marketing Manager TP-Link Indonesia Yoshia mengatakan, pihaknya memasang jaringan internet tersebut beberapa barak menggunakan TP- Link CPE610 dan CPE110 sebagai backhaul dan akses point dengan hasil yang baik.
Backbone internet disediakan oleh APJII DIY dengan kapasitas internet 80Mbps di Balai Desa Glagaharjo, kemudian dari sana disalurkan ke barak pengungsian di desa-desa sekitarnya.
Dengan kondisi alam yang berbukit dan pepohonan juga hampir selalu diguyur hujan lebat di lereng Merapi outdoor unit CPE610 dapat menghantarkan bandwidth internet hingga 15Mbps untuk satu barak.
CPE110 juga dapat dengan mudah diakses di barak pengungsian yang terdiri dari tenda penampungan, dan gedung dengan bilik bilik tersekat yang didiami masing masing keluarga pengungsi.
Tigor mengatakan, terkait luasnya wilayah yang bisa terdampak, para petugas kebencanaan dan relawan menyambut baik tersedianya fasilitas jaringan internet ini mereka menjadi lebih mudah mengakses maupun mengupdate informasi kondisi terkini erupsi Gunung Merapi.
Baca juga: Menristek: Ekonomi Internet Indonesia Tumbuh 4 Kali Lipat Sejak 2015
"Masyarakat yang harus mengungsi sempat khawatir karena anak-anak yang masih bersekolah tengah menjalani proses belajar secara online. Fasilitas jaringan internet yang tersedia membuat proses belajar dapat terus berjalan,” kata Tigor.
Yoshia mengatakan, program ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen TP-Link untuk menyediakan perangkat jaringan yang terbaik agar masyarakat Indonesia dapat selalu terhubung, dan menunjang aktivitasnya keseharian dalam situasi apapun.
“Apalagi, kondisi bencana alam seperti dialami masyarakat Sleman, DI Yogyakarta, kita tentunya ingin hadir membantu sebagai bentuk keperdulian sosial itu melalui penyediaan perangkat jaringan produk TP Link yang berkualitas,” katanya.