Liputan Khusus
Ratusan Desa di Lampung Blankspot, Aparat dan Warga Gusar
Di era digitalisasi ini, di mana kebutuhan internet mutlak, ternyata ratusan desa di Lampung blankspot. Warga, pelajar dan aparat sulit beraktivitas.
Editor:
cecep burdansyah
"Sekarang ponsel sudah jadi kebutuhan. Mau berhubungan dengan orang lain yang jaraknya jauh, pakai ponsel. Mau transaksi, pakai ponsel. Bahkan sekarang ketika anak sekolah daring, ya butuh ponsel. Kasihan anak-anak kalau sekolah daring harus bolak-balik ke Liwa," keluhnya.
Peratin (Kepala Pekon) Kubu Perahu Heri turut gusar dengan kondisi tersebut. "Kalau mau video conference, biasanya kami ke balai pekon yang jaringannya lebih bagus," katanya.
Di Pesisir Barat, wilayah yang blankspot misalnya di Pekon Labuhan, Kecamatan Way Krui. Peratin (Kepala Pekon) Labuhan, Mandi Husni Thamrin, menjelaskan mulai wilayah Pemangku II hingga IV, statusnya blankspot.
Warga biasanya pergi arah Krui, ibukota Pesisir Barat, untuk mendapat sinyal yang baik.
"Kalau mau video conference, harus ke balai pekon," ujarnya.
Baca juga: Berawal Dari Chat Massenger, Gadis SD Menjadi Korban Tindak Asusila Seorang Pemuda di Lampung Timur
Kepala Bidang Pengelolaan Aplikasi Informatika, Persandian, dan Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Mesuji Titi Jayati mewakili Kepala Diskominfo Imbron menyatakan, pihaknya telah berupaya mengatasi wilayah blankspot.
"Dengan meminta desa mana saja yang mengalami masalah jaringan internet. Harapannya bisa segera memberikan fasilitas, baik penguatan sinyal maupun pembangunan (tower) BTS," katanya.
Titi menjelaskan, Pemkab Mesuji sudah melayangkan surat untuk beraudiensi ke pihak provider.
"Memang belum ada konfirmasi waktu pertemuan dari provider terkait. Kami masih menunggu itu," ujarnya.
Sementara Kepala Diskominfo Pesisir Barat Miswandi Hasan menyebut, jaringan telekomunikasi dan internet di wilayah-wilayah yang dianggap blanspot bukannya sama sekali tidak ada jaringan.
"Yang ada cuma lemah sinyalnya. Di setiap desa, pasti ada titik lemah sinyalnya," kata Miswandi, Sabtu (1/5). (rga/nan)