Wawancara Eksklusif
Ini Pengalaman Anak Blasteran Bule – Jawa, Sarat dengann Tragikomedi
Menjadi blasteran bule - Jawa itu sarat dengan tragikomedi. Mulai dianggap pinter sampai ayah yang bule beristri dua.
Editor:
cecep burdansyah
Ada perbedaan perspektif dari sosok ayah dan ibu yang kamu rasakan?
Beda sih. Kalau papa lebih bebas namun tetap tanggung jawab dengan apa yang dilakukan. Tapi kalau mama, menjunjung norma ketimuran yang ada di sini.
Misal, untuk urusan jam malam ini sempat menyulitkan saya ketika awal kuliah.
Ibu meminta saya ketika jam 7 malam itu sudah harus berada di rumah, sedangkan di kampus terkadang kegiatan memang harus berlangsung sampai malam. Biasanya sih papa yang belain.
Apa yang ingin Katharina Stögmüller sampaikan melalui buku Ich Komme aus Sewon ini?
Saya ingin ke depan apa yang terjadi ke saya, tidak terjadi lagi ke berikutnya.
Apalagi, sekarang mulai banyak pernikahan campuran antara bule dan orang Indonesia kemudian mereka punya anak.
Ya, semoga anak-anak ini tidak merasakan lagi apa yang sudah saya rasakan waktu dulu.
Kita seharusnya memandang semua ras itu sama, sederajat. Jangan inferior, juga memandang rendah ras yang lain.
Apa rencana ke depan kamu?
Jangka waktu ke depan memiliki rencana untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Mau ambil jurusan hukum lagi, spesifiknya hukum HAM. Kalau keinginannya sih di Belanda, Leiden University mungkin. (han)
Baca juga: Ini Tips Menghindari Cidera dari Fisioterapis untuk Para Atlet