Kamis, 11 September 2025

5 Fakta Guru Tewas Dirampok Kadus di Aceh: Hasil Kejahatan Dibuang, Pelaku Sakit Hati Dituduh PKI

Kasus perampokan yang menewaskan seorang ibu guru SMK terjadi di Kabupaten Aceh Barat. Pelakunya seorang kadus dan motif sakit hati dituduh PKI.

Kolase Tribunnews.com: TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas dan Wartakotalive.com/Desy Selviany
(Kiri) Pelaku JN saat diamankan pihak kepolisian dan (Kanan) Lokasi TKP yang berada di rumah korban. 

"Karena sepi saat saya panggil tidak ada jawaban, saya mencarinya ke warung dan tempat tetangga, dan akhirnya saya pulang karena tidak bertemu."

"Akhirnya ditemukan di belakang rumah dalam kondisi meninggal dunia,” kata Agusni.

Kondisi tersebut sontak membuatnya terkejut dan tidak percaya dengan kondisi tersebut, ia meminta tolong kepada tetangga.

Baca juga: Gara-gara Bonceng Pacar Orang, Pria di Tuban Dikeroyok dan Dirampok 4 Pemuda, Ini Kronologinya

Agusni, suami korban Fitriani (45), warga Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat yang dibunuh perampok.
Agusni, suami korban Fitriani (45), warga Desa Suak Timah, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat yang dibunuh perampok. (SERAMBINEWS.COM/SA’DUL BAHRI)

3. Motif sakit hati

Polisi kemudian berhasil menangkap pelaku 11 hari usai kejadian.

Pelakunya ternyata kepala dusun atau Kadus di Dusun Ketapang, Desa Suak Timah berinisial JN.

Pria 45 tahun itu diamankan di rumahnya pada Senin (15/11/2021) siang.

Kapolres Aceh Barat, AKBP Andrianto Argamuda membeberkan motif pelaku tega menghabisi korban.

JN sakit hati dituduh sebagai PKI, sehingga pelaku menghabisi korban dengan batu besar.

“Pelaku dikenakan Pasal 240 Jo Pasal 338 dan Pasal 365 ayat 2 1e dan ayat 3 KUHPidana, dengan ancaman hukuman mati atau atau penjara seumur hidup atau setinggi-tingginya 20 tahun penjara,” jelas Andrianto.

4. Kronologi JN habisi F

Andrianto kemudian menceritakan kronologis pembunuhan guru SMK di Aceh Barat tersebut.

Diceritakan bahwa pada Selasa (2/11/2021) sekira pukul 16.30 WIB, pelaku bertemu dengan korban.

Saat itu pelaku sedang menaikkan layang-layang.

"Kemudian pelaku dan korban terlibat cekcok dan korban F dalam pengakuan pelaku mengatakan, bahwa 'yang menaikkan layang semua PKI'," ujar Andrianto.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan