Guru Rudapaksa Santri
Guru Pesantren di Bandung Rudapaksa 12 Santriwati: Ada yang Hamil, Iming-iming Dikuliahkan
Seorang guru pesantren di Bandung, tega melakukan aksi bejat ke belasan santriwati. Bahkan, ada yang dua kali melahirkan.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru pesantren di Bandung berinisial HW, tega rudapaksa 12 santriwati hingga ada yang melahirkan.
Bahkan, sampai ada santriwati yang melahirkan dua kali akibat aksi bejat guru pesantren di Bandung tersebut.
Dari 12 santriwati tersebut, terdapat delapan orang yang telah melahirkan anak.
Sementara itu, dua orang lainnya tengah mengandung.
Baca juga: Oknum Guru Pesantren Rudapaksa Belasan Santri, Kemenag: Lembaga Pendidikannya Sudah Ditutup
Baca juga: POPULER Regional: Oknum Ustaz Rudapaksa 12 Santriwati | Kisah di Balik Erupsi Gunung Semeru
Dikutip dari Kompas.com, Jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung, Agus Mudjoko mengatakan, beberapa korban ada yang disetubuhi HW berulang kali.
Belasan santriwati ini disetubuhi HW sejak tahun 2016 hingga tahun 2021.
Tak hanya di yayasan pesantren yang diurus HW, perlakuan bejat itu juga dilakukan terdakwa di apartemen hingga hotel di Kota Bandung.
Akibat kejadian tersebut, para korban mengalami guncangan psikologis.
Terlebih, tindakan rudapaksa itu dilakukan HW saat korban masih berusia 16-17 tahun dan tengah menempuh pendidikan di yayasan tersebut.
"Rata-rata korban trauma berat," kata Agus.
Baca juga: Guru Agama di Bandung Rudapaksa 12 Santriwati: 8 Bayi Lahir hingga Kemarahan Ridwan Kamil
Baca juga: FAKTA Kasus Ustaz di Bandung Rudapaksa 12 Santri hingga Lahir 8 Bayi, Korban Termuda Usia 13 Tahun
Iming-iming Dikuliahkan
Dalam melakukan aksi bejatnya, HW memberikan beragam janji kepada korbannya agar mau memuaskan nafsunya.
Dari yang menjadi polisi hingga akan dikuliahkan.
Iming-iming tersebut tercantum juga dalam surat dakwaan dan diuraikan dalam poin-poin penjelasan korban.
"Terdakwa menjanjikan akan menjadikan korban polisi wanita," ujar jaksa dalam surat dakwaan yang diterima wartawan TribunJabar.id, Rabu (8/12/2021).
Selain menjadi polisi, HW pun menjanjikan kepada korbannya akan menjadi pengurus pesantren jika para korban ingin memenuhi hawa nafsunya tersebut.
Baca juga: Pelaku Rudapaksa 2 Anak Bawah Umur di Padang Masih dalam Pengejaran
Baca juga: Sendirian di Rumah, Remaja 14 Tahun asal Riau Dirudapaksa Buruh Sawit, Modus Pelaku Minta Air Minum
"Ia juga menjanjikan akan membiayai kuliah dan mengurus pesantren," ucapnya.
Selain itu, HW pun menjanjikan kepada korban akan dibiayai kuliah.
HW juga mengatakan kepada korban untuk tidak khawatir dan akan bertanggung jawab jika ada yang hamil.
"Terdakwa menjanjikan anak akan dibiayai sampai kuliah" ujarnya.
Ridwan Kamil Angkat Bicara

Terkait kejadian rudapaksa yang dilakukan guru pesantren tersebut, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara.
Dikutip dari Kompas.com, Ridwan Kamil mengutuk keras aksi pelecehan seksual yang dilakukan oleh HW.
Ia meminta aparat penegak hukum bisa memberi hukuman berat kepada pelaku.
Baca juga: KRONOLOGI Ibu Muda di Riau Dirudapaksa 4 Pria Berulang Kali, 1 di Antaranya Teman Dekat Suaminya
Baca juga: POPULER Regional: Wanita Muda Dirudapaksa Teman Suami | Ayah Bripda Randy Buka Sura
Pria yang akrab disebut Kang Emil itu mengatakan, pelaku sedang menjalani proses hukum dan sekolahnya pun sudah ditutup.
"Semoga pengadilan bisa menghukum seberat-beratnya dengan pasal sebanyak-banyaknya kepada pelaku yang biadab dan tidak bermoral ini," kata Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (8/12/2021) malam.
Kang Emil memastikan para korban telah mendapat pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat.
"Anak-anak santriwati yang menjadi korban, sudah dan sedang diurus oleh tim DP3AKB Provinsi Jawa Barat untuk trauma healing dan disiapkan pola pendidikan baru sesuai hak tumbuh kembangnya," tuturnya.
Atas kejadian tersebut, Ridwan Kamil meminta institusi pendidikan dan forum pesantren untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini.
Baca juga: 5 FAKTA Wanita 19 Tahun di Riau Dirudapaksa Teman Suami: Ada 3 Pelaku Lain, Beraksi Berulang Kali
Baca juga: Modus Janji Dinikahi, ABG di Padang Rudapaksa Pacarnya, Korban Kini Hamil 7 Bulan
Tak hanya itu, ia juga meminta kepada aparat desa dan kelurahan untuk selalu memonitor setiap kegiatan publik di wilayah masing-masing.
"Kepada para orang tua, diminta rajin dan rutin memonitor situasi pendidikan anak-anaknya di sekolah berasrama, sehingga selalu up to date terkait keseharian anak-anaknya," ujar Emil.
(Tribunnews.com/Whiesa) (TribunJabar.id/Fakhri Fadlurrohman) (Kompas.com/Agie Permadi/Dendi Ramdhani)