Virus Corona
Kasus Suntik Vaksin Kosong di Medan: Dokter Jadi Tersangka hingga Komentar Wali Kota Bobby Nasution
Dokter G menjadi tersangka karena menyuntikkan vaksin kosong kepada murid SD di Medan jadi tersangka
Editor:
Erik S
“Saya juga sudah berkomunikasi dengan Bapak Kapolda Sumut untuk benar-benar melihat bagaimana pemeriksaan ini berjalan dengan selurus-lurusnya. Di samping itu kami juga sudah berkomunikasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) untuk memberikan masukan dan pandangan apa sebenarnya yang dilihat secara visual dalam video, serta kira-kira sanksi yang akan diberikan, baik dari pihak berwajib maupun sanksi yang akan dijatuhkan IDI serta PDUI. Itu sudah kita komunikasikan," katanya.
Kemudian Bobby mengungkapkan, berdasarkan info yang diperoleh, anak yang disuntikkan itu tiga bersaudara. Dua orang mengaku pegal-pegal setelah dilakukan penyuntikan vaksin, artinya efek dari vaksin yang disuntikkan masuk.
Sedangkan satu anak lagi yang di dalam video viral itu, imbuhnya, mengaku tidak merasa pegal-pegal mungkin karena ada indikasi vaksin yang disuntik tidak masuk (kosong).
“Ini masih diperiksa terus,” paparnya.
Terkait pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun, Bobby menjelaskan, Pemko Medan bersama unsur Forkopimda serta seluruh instansi dan stakeholder yang ada di Kota Medan sudah sepakat untuk melaksanakannya dengan target 14 hari masa sekolah.
Baca juga: Tiga Juta Vaksin Donasi Pemerintah Jerman dan Swedia Tiba di Indonesia
“Jadi kita sudah bagi-bagi tugas untuk melaksanakan vaksinasi di sekolah-sekolah di Kota Medan, baik negeri maupun swasta,” sebutnya.
Dilakukannya vaksinasi di sekolah, jelas Bobby, agar para orang tua bisa memantau dan melihat langsung kegiatan vaksinasi yang dilakukan. Sebab, tujuan vaksinasi yang dilakukan untuk kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Di samping itu Kota Medan yang saat ini sudah berada di Level 1, ungkapnya, sehingga kegiatan belajar mengajarnya sudah bisa dilakukan lebih fleksibel lagi.
“Oleh karena sudah saya katakan, Minggu depan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk anak-anak kita di SD sudah bisa dilakukan,” ujarnya.
Pelaksanaan PTM untuk siswa SD, terang Bobby, sama seperti yang awal dilakukannya PTM terhadap siswa SMP. Dikatakannya, PTM akan diprioritaskan bagi siswa yang telah mengikuti vaksin.
“Metode PTM yang dilakukan sama seperti siswa SMP. Ini sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul AKHIRNYA Dokter Jadi Tersangka, Kasus Suntik Vaksin Kosong ke Siswi di Medan, Ini Ancaman Hukumannya
POLDA SUMUT Beberkan Status Dokter yang Melakukan Suntikan Vaksin Kosong, Ini Kata Kombes Hadi
dan
Kasus Penyuntikan Vaksin Diduga Kosong, Bobby Nasution: Pemko Medan Tidak Terlibat