Ritual di Pantai Payangan Jember
FAKTA Pimpinan Ritual Maut di Pantai Payangan Jadi Tersangka, Nur Hasan Ditetapkan sebagai Inisiator
Ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara, Nur Hasan, ditetapkan sebagai tersangka dalam peristiwa ritual maut di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur.
Penulis:
Nuryanti
Editor:
Pravitri Retno W
Tak Patuhi Peringatan Warga
Kemudian, Nur Hasan sebagai ketua kelompok, juga tidak menggubris larangan dari warga sekitar.
Juru kunci makam Bukit Samboja Pantai Payangan, Saladin, sudah mengingatkan supaya ritual tidak dilakukan di tepi pantai karena ombak sedang tinggi.
"Namun ritual tetap dilakukan di tempat yang berbahaya yang terjangkau ombak."
"Panitia, atau ketua kelompok juga tidak menyediakan alat pengamanan," tegas Hery.
Baca juga: FAKTA Nur Hasan, Pimpinan Ritual Maut di Pantai Payangan Jember, Dikenal Sebagai Paranormal
Baca juga: Cerita Korban Selamat Ritual Maut di Pantai Payangan Jember: Dua Kali Ombak Besar Menerjang
Terungkap Tujuan Ritual di Pantai Payangan
Berdasarkan pemeriksaan, Nur Hasan mengatakan, kelompoknya sudah tujuh kali menggelar ritual di Pantai Payangan, Jember.
AKBP Hery Purnomo menyebut, ritual di laut selatan itu untuk membersihkan diri hingga mengharapkan berkah dari Ratu Pantai Selatan.
"Kegiatan di Pantai Payangan (ritual) sudah dilakukan tujuh kali, yang sebelumnya dilakukan di pinggiran pantai yang aman."
"Baru pada Minggu (13/2/2022) kemarin itu sampai masuk ke dalam air," ungkapnya di Mapolres Jember, Rabu, seperti diberitakan TribunJatim.com.

Baca juga: Ketua Kelompok Tunggal Jati Nusantara, Nur Hasan Jadi Tersangka Ritual Maut, Terancam 5 Tahun Bui
Baca juga: Sosok Pimpinan Ritual Maut di Pantai Payangan Jember, Kemana-mana Pakai Selendang Warna Hijau
Lalu, semua ritual juga dipimpin oleh Nur Hasan.
Doa yang dibaca di ritual itu memakai doa berbahasa Arab dan Jawa.
"Jadi memang yang bersangkutan dalam melaksanakan kegiatan itu menggabungkan kegiatan keagamaan, juga menggunakan bahasa Jawa."
"Dalam pelaksanaan ritual ada pembacaan mantra dan kidung. Nanti perlu kami dalami lagi, ini termasuk aliran mana," imbuh Hery.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Surya.co.id/TribunJatim.com/Sri Wahyunik)