Kamis, 6 November 2025

POPULER REGIONAL: AKBP Beni Tewas Ditembak Tahanan | Sosok Ibu Pembunuh Anak Kandung di Brebes

Berita populer regional mulai tewasnya Dirtahti Polda Gorontalo, AKBP Beni Mutakhir hingga sosok ibu pembunuh anak kandung di Brebes.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
TribunGorontalo.com/Ist
AKBP Beni Mutahir yang tewas tertembak, Senin (21/3/2022). 

Nur Santiko tidak membeberkan kronologi kejadian tersebut. Sebab, sejauh ini timnya tengah mendalami peristiwa tersebut.

Kata dia, pihaknya masih mencari tahu bagaimana bisa perwira polisi itu bisa tertembak di rumah pelaku.

“Masih menyelidiki bagaimana hubungannya ini terjadi dan sebagainya karena masih pendalaman,” ungkap dia, tegas.

Baca selengkapnya.

2. Kesaksian Baru Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat, Ungkap Bagaimana Dewa Peranginangin Siksa Tahanan

Dewa Peranginangin (kiri), anak Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin (kanan).
Dewa Peranginangin (kiri), anak Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Peranginangin (kanan). (Instagram @tioritarencanap.a/via KOMPAS.com)

Mantan penghuni kerangkeng manusia milik Bupati Langkat nonaktif, Terbit Perangin Angin, memberi kesaksian baru terkait penyiksaan yang dilakukan kepada para tahanan.

Sigit, bukan nama sebenarnya, mengaku melihat sendiri bagaimana para pengurus kerangkeng melakukan penyiksaan kepada tahanan.

Menurutnya, penyiksaan dilakukan oleh para pengurus hingga keluarga Bupati Langkat sendiri.

Para tahahan pun disiksa dengan bermacam-macam cara, seperti dipukul, disiram, hingga disundut besi panas.

"Yang saya lihat dibakar pakai besi pun ada dadanya, dipukuli pakai martil, disiram pakai jeruk nipis, dilakban matanya, macem-macem lah," kata Sigit, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Senin (21/3/2022).

Selain itu, Sigit juga membenarkan anak Bupati Langkat, yakni Dewa Peranginangin, ikut terlibat dalam penyiksaan.

Menurutnya, saat melakukan penyiksaan, Dewa dibantu oleh para anggotanya yang berjumlah sekitar 20 orang.

Ia mengungkapkan, Dewa melakukan penyiksaan dengan memukuli tangan tahanan hingga kukunya terlepas.

Bahkan, ada tahanan yang sampai kehilangan jarinya karena dipukuli oleh Dewa.

"Terutama anaknya si Dewa, dia sekali turun berbondong-bondong 30 orang sama anggota-anggotanya."

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved