Fakta-fakta Tewasnya Mahasiswa di Mojokerto, Ditemukan di Bibir Jurang, Sempat Hilang Selama 17 Hari
Berikut fakta-fakta mahasiswa tewas di Bukit Krapyak, Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Korban sempat hilang selama 17 hari.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Petugas gabungan mulai melakukan pencarian tidak lama setelah mendapat laporan dari teman korban.
Namun hingga tanggal Senin (19/9/2022), pencarian tidak membuahkan hasil.
Baca juga: Menghilang 17 Hari Lalu, Mahasiswa asal Pasuruan yang Hilang di Bukit Krapyak Ditemukan Tak Bernyawa
Tim sudah masuk dalam hutan Tahura menuju Pusung Gogor, Pusung Malang hingga berakhir di lereng Gunung Welirang.
Operasi pencarian kemudian resmi dihentikan.
Titik terang soal keberadaan korban muncul setelah petugas menemukan sandal yang pakai korban pada Hari Senin (26/09/2022).
"Tim gabungan sempat menemukan sandal selop warna hitam yang identik dengan barang yang dibawa survivor (Raffi)," terang Saiful.
Korban berhasil ditemukan

Saiful melanjutkan, operasi pencarian dibuka kembali hingga berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal.
Jasad korban tergeletak di bibir jurang kawasan air terjun kering Sungai Kretek, Bukit Krapyak.
"Korban berada di terasan dari bibir jurang lebih 60 meter di tengah-tengah seperti ada tonjolan batu," urai Saiful.
Tim kemudian berhasil mengevakuasi korban pada Selasa (27/9/2022) pukul 15.40 WIB.
Saiful menyebut, Raffi tewas karena kecelakaan.
"Survivor (Raffi) ini tersesat dulu, kemudian dia mengalami accident atau kecelakaan. Itu yang membuat dia tidak bisa bergerak lagi," kata dia.
Jasad korban selanjutnya dibawa ke RSUD Dr Soekandar Mojosari untuk dilakukan autopsi.
Baca juga: Tambang Emas di Kotabaru Kalsel Longsor, 6 Penambang Dilaporkan Tewas
Pamit mengerjakan tugas