Kekerasan di Panti Asuhan
Sosok Pemilik Panti Asuhan di Palembang yang Aniaya Anak Asuh, Positif HIV dan 4 Tahun Gangguan Jiwa
Pemilik panti asuhan di Palembang ditetapakan sebagai tersangka kasus kekerasan. Ia telah dinyatakan positif HIV dan diduga sempat alami gangguan jiwa
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Endra Kurniawan
Kata Tetangga
Salah satu tetangga pelaku, Sugi (57) mengatakan H memiliki sifat tempramental dan terlihat keras dalam mendidik anak-anak di panti asuhan.
"Kalau tempramen itu ngga kelihatan, kegiatannya juga biasa saja. Tapi kalau ke anak asuhnya memang agak tempramen agak keras kalau anak itu salah. Dan kalau untuk main tangan itu ngga pernah lihat," tandasnya.
Ia mengaku tidak pernah melihat ada suara tangisan dari dalam panti asuhan karena anak-anak hanya diam ketika dimarahi.
"Anak-anak panti itu ngga pernah nangis kalau abis dimarahin, mereka cuma diem aja," lanjutnya.
Baca juga: 20 Anak Alami Kekerasan di Panti Asuhan, Mensos Instruksikan Respon Cepat dan Berikan Perlindungan

Sosok Pelaku di Mata Anak Asuh
Seorang anak asuh panti asuhan Fisabilillah Al-Amin, Akbar (17) mengatakan, pelaku memang sering marah ke anak asuh yang jumlahnya 39 orang.
Menurutnya, emosi pelaku yang tidak terkontrol dikarenakan mengalami sakit dan banyak pikiran.
"Mungkin karena banyak pikiran juga Abi (panggilan anak asuh untuk pelaku) makanya marah. Abi itu juga sakit gangguan panik, dan pas aku kelas dua SMA ini lah Abi sudah mendingan," paparnya, Senin (27/2/2023).
Meski sering marah, pelaku selalu meminta maaf kepada anak asuh setelah emosinya mulai mereda.
Ia mengaku sudah 6 tahun tinggal di panti asuhan Fisabilillah Al-Amin untuk sekolah dan belajar mengaji.
Panti Asuhan Ditutup Sementara
Panti Asuhan Fisabilillah Al-Amin ditutup untuk sementara waktu setelah pemiliknya ditetapkan sebagai tersangka kasus kekerasan terhadap 18 anak asuh.
Sebanyak 18 korban telah dipindahkan ke panti sosial di Palembang.
Selama berada di panti sosial, para korban akan didampingi Komisi Perindungan Anak Indonesia (KPAI) Palembang untuk menghilangkan trauma yang dialami.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.