Kasus Campak di Provinsi Papua Tengah Meningkat, Rendahnya Cakupan Vaksinasi Jadi Penyebab
Maxi Rein Rondonuwu ungkap per 3 Maret 2023, total kasus yang dilaporkan sebanyak 397 orang, tersebar di 7 kabupaten.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Muhammad Zulfikar
Tribunnews.com/ Naufal Lanten
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr dr Maxi Rein Rondonuwu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022). Maxi menyebutkan jika kenaikan kasus campak di Provinsi Papua Tengah disebabkan oleh rendahnya cakupan imunisasi MR untuk anak-anak di tahun 2022.
Serta meningkatkan cakupan imunisasi, dan memenuhi kelengkapan fasilitas layanan kesehatan untuk persiapan penanganan kasus campak.
Baca juga: Menteri Kesehatan: Kasus Campak Meningkat Karena Pemerintah Fokus Tangani Covid-19
Lebih lanjut Dirjen Maxi mengingatkan bahwa imunisasi MR masih menjadi cara yang ampuh untuk mencegah dua penyakit sekaligus yakni campak dan rubella.
Karenanya, ia mengimbau masyarakat untuk tidak ragu mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan imunisasi MR.
Baca Juga
Lawan Demam Berdarah Sejak Awal, Dokter Ingatkan Pentingnya Perlindungan dari Rumah hingga Vaksinasi |
![]() |
---|
Jakarta Barat Tetapkan Status KLB Campak: 38 Kasus Terpantau di Kapuk Cengkareng |
![]() |
---|
Sudah 9 Hari 7 Pekerja Freeport Indonesia Terjebak Longsor Tambang Bawah Tanah, Komunikasi Terputus |
![]() |
---|
Jenazah Sulfiki, Satu dari 4 Korban Tewas Helikopter Jatuh di Mimika Dimakamkan di Biak Numfor |
![]() |
---|
Kasus Campak di DKI Jakarta Naik, Dinkes Ingatkan Pencegahan Dimulai dari Rumah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.