Kamis, 14 Agustus 2025

5 Fakta SS Cabuli Anak Kandung, Dikeroyok Warga Setelah Diumumkan Lewat Pengeras Suara Masjid

Pria berinisial SS (50) itu  nyaris tewas dianiaya warga, Minggu (16/7/2023) setelah diketahui melakukan pencabulan atau rupadapaksa pada anak kandung

Editor: Hasanudin Aco
Dok. Humas Polda NTB via Tribun Lombok
Polisi mengamankan lokasi peristiwa bakal calon legislatif (Bacaleg) PDIP berinisial SS (50) babak belur dihakimi warga di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Minggu (16/7/2023). Pelaku berinisial SS diduga menyetubuhi anak kandungnya hingga hamil dianiaya warga saat mediasi. 

TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Seorang pria di Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) jadi bulan-bulanan massa.

Pria berinisial SS (50) itu nyaris tewas dianiaya warga, Minggu (16/7/2023) setelah diketahui melakukan pencabulan atau rupadapaksa pada anak kandungnya. (Baca: Dalam Sepekan, Ada 3 Kasus Ayah Lakukan Aksi Bejat ke Anak, Terbaru Bacaleg Partai di Lombok)

Peristiwa itu tepatnya terjadi di Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

Berikut rangkuman kronologi kejadian dirangkum Tribunnews.com, Selasa (18/7/2023:

1. Ternyata Caleg Partai

SS kabarnya merupakan seorang calon anggota legislatif (Caleg) salah satu partai di wilayah tersebut.

SS (50) merudapaksa anak kandungnya sendiri hingga hamil.

Peristiwa ini diketahui ketika adanya laporan dari keluarga korban yang mengadu salah satu tokoh masyarakat pada Minggu (16/7/2023) siang.

Dikutip dari Tribun Lombok, Kapolsek Sekotong, Iptu I Kadek Sumerta mengungkapkan mediasi sempat dilakukan dengan tokoh masyarakat serta SS.

Baca juga: Fakta 8 Napi Keroyok Tahanan di Sel hingga Meninggal, Motif Pelaku hingga Kronologi Kejadian

Namun di sela-sela mediasi, warga yang tidak terima langsung membuat pengumuman melalui pengeras suara untuk menghakimi SS.

"Jadi kemarin korban dan pelaku datang ke rumahnya bersama salah satu anggota DPRD di sana. Di sana sempat dibahas jalan keluar dugaan persetubuhan bagaimana."

"Namun, di sana warga disuruh keluar. Pas ada informasi pelaku ini ditangkap sama massa. Di sana lah terjadi (penganiayaan)," ujar Sumerta.

2. Dihakimi Warga

SS pun langsung dihakimi oleh warga dan mengalami luka-luka.

Akibatnya, SS pun dirawat di RSUD Tripat Lombok Barat imbas luka parah yang dideritanya.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan