Rabu, 3 September 2025

Aniaya Teman Sekolah hingga Tewas, Siswa MTs di Blitar Ditahan, Diduga Belajar Memukul dari YouTube

Kasus penganiayaan di sebuah MTs Blitar masih dalam proses penyelidikan. Pelaku yang masih di bawah umur telah diamankan dan diperiksa.

Penulis: Faisal Mohay
http://www.ladbible.com
Ilustrasi penganiayaan. Siswa MTs di Blitar ditahan usai menganiaya temannya hingga tewas. Pelaku yang masih di bawah umur diduga mempelajari cara memukul di YouTube. 

TRIBUNNEWS.COM - Hasil autopsi jasad siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang tewas dianiaya teman di sekolah belum keluar.

Korban yang berinisial AJH diduga mendapat pukulan di bagian belakang lehernya yang mengkibatkan putusnya jaringan syaraf utama.

Pelaku penganiayaan yang berinisial MA (15) kini telah diamankan dan diperiksa Unit PPA Polres Blitar Kota lantaran masih di bawah umur.

Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blitar, Baharuddin, mengaku prihatin atas kasus penganiayaan yang terjadi pada Jumat (25/8/2023) lalu.

Baca juga: Sosok Y, Sopir Dekanat UNS Pelaku Pemukulan Mahasiswa, Telah Dinonaktifkan dari Pekerjaannya

Ia menjelaskan kasus penganiayaan yang terjadi di dalam sekolah berlangsung singkat dan korban langsung terjatuh tak sadarkan diri.

Pelaku melakukan tiga kali pukulan yang mengenai leher bagian belakang korban.

Korban meninggal ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Berdasarkan keterangan dari sejumlah siswa, pelaku MA mempelajari cara memukul di YouTube.

“Saat dimintai keterangan kepada para saksi, semua murid di kelas pelaku dan korban menjelaskan bahwa pelaku bisa memukul ke bagian tubuh vital mematikan karena melihat video di YouTube,” ungkap Baharuddin, Sabtu (26/8/2023), dikutip dari Kompas.com.

Menurut Baharuddin, hal ini sangat mengkhawatirkan karena anak dapat mengakses informasi yang membahayakan melalui sosial media.

Baca juga: Perawat Puskesmas di Luwu Dipukul Keluarga Pasien, Polisi Kantongi Identitas Pelaku Penganiayaan

“Ini sungguh memprihatinkan kami karena terjadi di tengah perhatian kami pada bahayanya dampak negatif informasi di era digital ini bagi anak-anak."

"Di saat kami sedang mencanangkan sekolah tanpa kekerasan sejak dua tahun lalu,” imbuhnya.

Baharuddin menambahkan motif kasus penganiayaan karena pelaku tersinggung dengan perkataan korban ketika jam istirahat sehari sebelum kejadian.

"Pelaku di jam istirahat masuk di ruangan kelas korban, kemudian ditegur oleh korban."

"Itu rupanya yang menjadikan pelaku tersinggung, sehingga di esok harinya pelaku melakukan tindakan kekerasan seperti itu kepada korban," tuturnya, dikutip dari TribunJatim.com.

Kasus penganiayaan terjadi sekitar pukul 10.00 WIB atau saat jam perganitan pelajaran.

Tidak ada guru di kelas membuat pelaku leluasa melakukan penganiayaan.

"Peristiwa itu terjadi saat pergantian jam mengajar, dari jam ke-5 ke jam ke-6. Guru jam mengajar sebelumnya keluar, kemudian guru penggantinya belum masuk. Saat pergantian itu, terjadi peristiwa," tandasnya.

Pelaku akan Jalani Pemeriksaan Psikologis

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Kota, AKP Galih Putera Samudra, mengatakan pelaku yang masih di bawah umur masih diperiksa oleh Unit PPA Polres Blitar Kota.

Pemeriksaan psikologis terhadap pelaku MA juga akan dilakukan.

Baca juga: Tak Melawan saat Dianiaya, Siswa MTs di Blitar Tewas di Tangan Teman: Salahku Apa Kok Dipukuli?

“Terhadap anak pelaku saat ini telah dilakukan penahanan dan telah didampingi oleh penasihat hukum yang ditunjuk.”

“Selanjutnya akan dijadwalkan pemeriksaan kondisi psikologis anak (pelaku),” tuturnya, Minggu (27/8/2023), dikutip dari Kompas.com.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Punjung Setyo, menjelaskan jasad korban telah diautopsi untuk mengetahui penyabab kematiannya.

Proses autopsi dilakukan oleh tim kedokteran forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.

Setelah proses autopsi selesai, jasad korban diserahkan ke pihak keluarga dan telah dimakamkan pada Sabtu (25/8/2023).

"Kami sudah melakukan autopsi jasad korban kemarin. Kami masih menunggu hasil resminya," bebernya, dikutip dari TribunJatim.com.

Kata Teman Korban

Salah satu teman korban yang menjadi saksi kasus penganiayaan, menjelaskan AJH yang berada di kelas tiba-tiba dipanggil oleh pelaku.

"Waktu itu, korban duduk di samping saya, sedang mengerjakan tugas di kelas. Lalu pelaku datang dan memanggil korban," ujarnya.

Pelaku sempat membentak korban dan memberikan pertanyaan dengan penuh emosi.

Baca juga: Kapolres Blitar Sebut Siswa MTs AJH Tewas Dianiaya Teman Sekolah dengan Tangan Kosong

"Pelaku tanya ke korban 'nyapo kok ita-itu karo aku' (kenapa kok menantang aku) terus (pelaku) langsung memukul korban," lanjutnya.

Pemukulan dilakukan pelaku berulang kali dan mengenai perut, leher hingga rahang korban.

Rumah Sakit Umum (RSU) Al-Ittihad Srengat, Kabupaten Blitar.
Rumah Sakit Umum (RSU) Al-Ittihad Srengat, Kabupaten Blitar. (TribunJatim.com/ Samsul Hadi)

Korban tidak melakukan perlawanan ketika dianiaya.

"Korban sempat menjauh dari pelaku sambil bertanya 'salahku opo kok mbok antemi' (salah saya apa kok kamu pukuli)."

"Tapi pelaku menjawab 'gak usah kakean omong' (tidak usah banyak bicara) dan memukul korban lagi," tuturnya.

Korban kemudian jatuh dan tak sadarkan diri usai dipukuli oleh pelaku dengan tangan kosong.

Baca juga: BREAKING NEWS: Siswa MTs di Blitar Meninggal, Diduga Dianiaya Teman Sekolah

Sementara itu, penanggung jawab IGD RSU Al-Ittihad Srengat, dr Denny Krisna, mengatakan korban sudah dalam keadaan meninggal saat tiba di rumah sakit.

"Keadaan (pasien) sudah tidak ada (meninggal dunia). Selanjutnya, kami melakukan perawatan jenazah. Kami juga sempat interview kepada guru dan temannya diduga penyebabnya pertengkaran antar-siswa," kata Denny.

Untuk mengungkap penyebab kematian korban, pihak rumah sakit berkoordinasi dengan kepolisian.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter IGD, korban meninggal karena mengalami cedera pada tulang belakang yang memungkinkan menyebabkan saraf putus dan meninggal dunia.

"Kalau secara signifikan kami tidak menemukan luka luar (pada tubuh korban). Dari kecurigaan kami karena tulang belakangnya tadi," pungkas Denny.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Samsul Hadi) (Kompas.com/Asip Agus)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan