Penjelasan Lengkap BRIN Soal Kemunculan Benda di Langit Kamis Malam, Warga Kaitkan dengan Hal Mistis
Ukuran meteorit itu diperkirakan lebih dari 20 atau 30 sentimeter dan benda langit itu masuk ke permukaan bumi
Editor:
Eko Sutriyanto
Namun, benda langit itu dapat dipastikan sebagai benda langit alami, bukan benda langit buatan seperti satelit.
"Itu benda langit alami sebab dari durasi kemunculannya (terlihat), relatif pendek.
Baca juga: Puncak Hujan Meteor Perseid Terjadi pada 12-13 Agustus, Inilah Waktu Terbaik untuk Melihatnya
Jika benda langit buatan, akan lebih lama munculnya."
"Profesor Thomas juga telah memastikan pada waktu kejadian kemunculan meteor itu, tidak ada benda langit buatan yang jatuh," kata Abdul.
Sebelumnya, ramai di Facebok seseorang merekam meteor di langit Sumedang.
Akun @Muhammad Jaenudin pada grup Facebook STAR (Seputar Tanjungsari Official) juga membagikan pengalaman yang sama.
"Manawi nembe wargi STAR aya nu ninggal oge kitu keajaiban Alloh, nembe sekitar tabuh 23.00 an pas abdi isi bensin di SPBU simpang aya benda luar angkasa nu disebat METEORIT ngalangkung pas dipayunen pisan tepatna diluhureun pesantren AS-Syfa," tulisnya.
(Barangkali warga STAR ada yang melihat juga keajaiban Allah. Barusan, sekitar pukul 23.00, waktu saya isi bensin di SPBU Simpang, ada benda luar angkasa yang disebut meteorit. Lewat betul-betul di di atas Pesantren As-Syifa.)
Jika merujuk unggahan Jaenudin itu, lokasi melintasnya meteorit ada di sekitar kawasan Simpang, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang.
Terlihat Warga Klaten
Kemunculan meteor juga dilihat warga Klaten.
Warga di daerah Pokak, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten mengakui melihat benda langit itu sekitar pukul 23.30 WIB.
Banyak dari mereka yang melihat benda langit tersebut dan mengira itu adalah banaspati.
Banaspati konon disebut memiliki rupa layaknya bola api terbang atau manusia yang terbakar.
Sosok makhluk gaib ini dipercaya memiliki guna sebagai media untuk mengirimkan teluh yang dapat menewaskan korbannya.
“Wah, merinding saya. Dari muda sampai punya tujuh cucu, baru ini melihat Banaspati,” kata Bu Gito (63) ketika mengobrol dengan Tribun Jogja di warungnya, Jumat (15/9/2023).
Sumber: Tribun Jabar
Tekan Emisi Karbon, Pembangunan Infrastruktur Kawasan Pesisir akan Gunakan Bahan Ramah Lingkungan |
![]() |
---|
Fenomena Astronomi Bulan Mei 2025, Ada Parade 4 Planet yang Terlihat dari Bumi |
![]() |
---|
Perbandingan AU Pakistan Vs India: Jenis Pesawat Tempur hingga Varian Rudal, Siapa yang Mendominasi? |
![]() |
---|
Fenomena Hujan Meteor Lyrid Terjadi pada 21-22 April 2025, Apakah Bisa Dilihat dari Indonesia? |
![]() |
---|
Imbas Aktivitas Tambang Kerusakan Lingkungan Terjadi di Sumedang, Jalan Rusak dan Polusi Udara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.