Kesehatan Warga yang Terdampak Kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon Mulai Terancam
Seorang pria datang ke kantor kelurahan dan mengeluh ibunya sakit paru-paru karena kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon
Editor:
Muhammad Renald Shiftanto
"Sekarang misalkan lagi enak-enak tidur malem, tiba-tiba asap masuk, kan anak-anak jadi pada batuk," jelas dia.
Seluruh keluarganya sejak kemarin terpaksa menelan asap dampak kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon.
"Ya dari kemarin siang sampe malem sampai hari ini, harus gimana saya tuh, ngadu ke siapa," jelas dia.
Jauh sebelum itu, Uli juga ternyata sempat mendatangi Kantor TPA Kopi Luhur untuk mengeluhkan kondisi keluarganya.
Namun, ia justru mendapatkan perlakuan tak mengenakkan dan akhirnya ia kembali pulang ke rumah.
"Kemarin ke TPA orang-orangnya malah pada nyolot," kata pria satu anak itu.
Di rumahnya sendiri, Uli tinggal bersama empat orang, terdiri dari anak, istri dan ibunya.
Ternyata pada tahun 2016, kebakaran yang melanda TPA Kopi Luhur pernah merenggut anak Uli lainnya.
"Dulu 2016 kan pernah kebakaran (juga), anak saya kena paru ya sampai meninggal, ya ga ingin terulang lagi lah," ujar pria yang memiliki rumah hanya berjarak 200 meter dari TPA Kopi Luhur Cirebon itu.
TPA Kopi Luhur di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon kembali mengalami kebakaran.
Peristiwa itu kembali terjadi pada Jumat (29/9/2023) siang.
Terbakarnya TPA Kopi Luhur kali ini menjadi yang ketiga kalinya.
Sebelumnya, pada tanggal 9 dan 26 September 2023, peristiwa serupa pernah terjadi.
Menurut informasi yang dihimpun, kepulan asap tersebut bahkan terlihat menyebar hingga keluar area TPA.
Sejumlah petugas gabungan sampai malam hari kemarin terlihat sudah ada di lokasi dan berusaha memadamkan api.
Cuaca panas dan angin kencang diduga membuat api cepat meluas.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Perjuangan Keluarga Uli Menghadapi Asap dan Penyakit Dampak Kebakaran TPA Kopi Luhur Cirebon
Sumber: Tribun Jabar
Warga Kota Cirebon Juga Kaget PBB Naik 1.000 Persen, KPPOD: Pemda Abaikan Prinsip Dasar |
![]() |
---|
Hanya Dapat 11 Siswa, Kepala SMK Swasta di Cirebon Sedih: Jangan Sampai Guru-guru Dipecat |
![]() |
---|
Kepala BP Taskin Ingin Ubah Cara Pengentasan Kemiskinan dengan membentuk Wirausaha |
![]() |
---|
Pemuda Bertato Nekat Lompat ke Sumur, Ngamuk setelah Diselamatkan |
![]() |
---|
Jabat Kapolsek Jadi Alasan Ayah Eki Jarang Terlihat Selama Kasus Vina Cirebon Ramai Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.