Senin, 8 September 2025

Pertandingan Baru 10 Menit, Pemain U-13 Ini Tewas Tersambar Petir Saat Bertanding di Piala Soeratin

Tubuh korban tidak bergerak lagi di tengah lapangan hijau Stadion Letjen Soedirman Bojonegoro.

Editor: Erik S
instagram
Pemain sepak bola U-13, Tegar Dwi Prasetya (14) tewas akibat tersambar petir, Minggu (5/11/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, BOJONEGORO -  Pemain sepak bola U-13, Tegar Dwi Prasetya tewas akibat tersambar petir, Minggu (5/11/2023).

Tegar tersambar petir saat berlaga di Piala Soeratin di Stadion Letjend Hadji Soedirman Bojonegoro, Jumat (3/11/2023) sore.

Korban tewas saat dirawat di RSUD dr. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, Jawa Timur.

Baca juga: Tegar Dwi Prasetya, Pemain Bola yang Tersambar Petir Saat Bertanding di Bojonegoro Meninggal Dunia

Wakil ASKAB PSSI Bojonegoro Supardi mengatakan pihaknya akan takziah ke rumah korban pada Senin (6/11/2023).

Supardi meneruskan pihaknya akan membicarakan terkait santunan kepada keluarga almarhum dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Bojonegoro.

"Termasuk, soal kelanjutan Piala Soeratin Bojonegoro ini akan kami bicarakan juga dengan Dinpora Bojonegoro," jelasnya.

Kronologis

Usai tersambar petir ini, Tegar Dwi Prasetya tak sadarkan diri.

Tegar Dwi Prasetya lantas dibawa ke RS Ibnu Sina Bojonegoro. Di RS ini, kondisinya sempat membaik namun tetiba memburuk lagi.

Tegar kemudian dirujuk ke RSUD dr. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Namun, Tegar meninggal dunia.

Pelatih U-13 Sekolah Sepak Bola (SSB) Indonesia Muda Bojonegoro, Bayu mengatakan, peristiwa anak asuhnya tersambar petir itu terjadi pada Jumat siang sekira pukul 14.20 WIB.

"Pertandingan babak pertama baru berjalan kurang lebih 10 menit, tiba-tiba hujan disertai angin dan ada suara petir yang keras sekali menyambar korban," kata Bayu, Jumat (3/11/2023), melansir dari Kompas.com. 

Baca juga: Dua Warga Bengkulu Selatan Tewas Tersambar Petir, Satu Orang Selamat

Seketika itu tubuh penyerang andalan tim SSB Indonesia Muda U 13 Bojonegoro yang tersambar petir langsung ambruk.

Tubuh korban tidak bergerak lagi di tengah lapangan hijau Stadion Letjen Soedirman Bojonegoro.

Melihat anak asuhnya tersambar petir, dirinya dan sejumlah panitia pertandingan langsung mengevakuasi tubuh korban ke luar lapangan dan membawanya ke Rumah Sakit Ibnu Sina Bojonegoro.

Bayu menuturkan, pada saat dievakuasi dari lapangan detak jantung korban sempat berhenti.

Halaman
12
Sumber: Surya
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan