Jumat, 12 September 2025

Pria Obesitas Berbobot 300 Kilogram asal Semarang Meninggal Dunia, Didiagnosa Sakit Selulitis

Ibunda Bimo, Wiwik berterimakasih semua pihak yang selama ini telah perhatian terhadap kondisi Bimo yang pernah ramai diberitakan pertengahan 2019

Editor: Eko Sutriyanto
ist/dok keluarga Bimo
Kabar duka cita berisi pengumuman Bimo Putro Prakoso (27) seorang penderita obesitas asal Semarang yang sempat viral meninggal dunia. Kabar duka tersebut disampaikan pihak keluarga kepada Tribun. 

Dilansir Tribun Jateng,  Bimo Putro Prakoso (22) terlihat hanya bisa duduk di tempat tidur rawat inap Gedung Rajawali Instalasi R, IB2 RSUP RS Kariadi Semarang, Selasa (9/7/2019) sore.

Bimo Obesitas
Bimo Obesitas (like adelia)

Tubuhnya tak bisa leluasa bergerak akibat obesitas yang dialami.

Sudah hampir satu minggu anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Wiwik Widowati dan almarhum Bibit Muchtaroh ini mendapat perawatan di RSUP Dr Kariadi Semarang.

Bimo yang nafasnya terengah-engah bercerita awal mula dirinya dibawa ke rumah sakit karena mengalami selulitis, bengkak pada bagian kaki yang menyebabkan kulit terasa sakit saat ditekanatau dibuat berjalan.

Ia mengira infeksi selulitis tersebut disebabkan karena obesitas yang dideritanya semakin bertambah parah hingga berat badannya kini diperkirakan lebih dari 250 kilogram.

"Ngak ada yang bisa nimbang di rumah,  terakhir nimbang 250 kilo, " Imbuhnya. 

Nafsu Makan Meningkat Sejak SD 

Bimo Putro Prakoso mengaku mulai mengalami peningkatan nafsu makan sejak khitan atau saat masa sekolah dasar (SD).

Pada saat kelas satu SMP berat badannya sudah mencapai 90 kilogram.

Makanan favoritnya adalah nasi goreng atau nasi ruwet.

Dirinya mengaku pernah berusaha menurunkan berat badan dengan cara diet atau mengkonsumsi obat herbal untuk mengurani nafsu makan.

Namun usaha tersebut selalu gagal karena tak kuasa menahan lapar, terutama ketika malam hari atau sering disebutnya "serangan malam".

Ditambah lagi Bimo mengaku mengalami maag dan kepala terasa pusing saat telat makan.

Kini dengan berat badannya yang hampir tiga kwintal dirinya sulit untuk melakukan aktifas normal.

Bimo pun terpaksa menunda cita-citanya menjadi arsitek karena tidak bisa melanjutkan pendidikan ditingkat bangku kuliah.

"Pernah dulu mau daftar kuliah tapi ngak kuat kalau harus naik tangga, atau beridiri lama," ujar pria tamatan SMK 5 Semarang, Jurusan Gambar Bangunan kelahiran 11 Desember 1996 ini.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan