Pria Obesitas Berbobot 300 Kilogram asal Semarang Meninggal Dunia, Didiagnosa Sakit Selulitis
Ibunda Bimo, Wiwik berterimakasih semua pihak yang selama ini telah perhatian terhadap kondisi Bimo yang pernah ramai diberitakan pertengahan 2019
Editor:
Eko Sutriyanto
Jangankan untuk berdiri, saat tidur pun Bimo merasa menderita. Jika tubuhnya telentang seperti pada umumnya orang tidur, pernafasannya terasa sesak.
Oleh sebab itu ia merasa nyaman tidur dengan cara duduk selonjor di kasur seraya keningnya menempel ditembok.
Kondisi tersebut yang membuat keningnya kapalan atau terlihat bengkak.
Ibu Bimo bernama Wiwik Widowati (56) bercerita, kegemukan yang dialami anaknya lebih disebabkan jajanan manis berkarbohidrat tinggi seperti roti, permen, ciki-cikian, dan susu sachet.

Ketika SMP pakaian ukuran XL masih muat digunakan, namun sekarang harus membuat ukuran khusus.
"Kalau pola makannya padahal normal pagi, siang, sore dengan porsi biasa.
Tapi jajanannya yang ngak kehitung, seperti humburger, roti-rotian dan junkfood.
"Yaa itu lo dia sering lihat promo makanan di handphone, kalau ada yang murah menarik langsung beli," kata Wiwik seraya memandang Bimo yang berada di samping.
Kesulitan lain yang dialami anaknya adalah ketika hendak buang air, untuk pergi ke kamar mandi berjarak pendek nafasnya ngos-ngosan seperti melakukan olahraga berat.
Saat awal masuk rumah sakit dan dilakukan penyuntukan infus pun petugas mengalami kesulitan lantaran tenaga medis susah mencari pembuluh vena yang tepat untuk disuntik.
Baca juga: Sosok Bombom, Pria Obesitas di Bali dengan Berat 210 Kg, Diduga Meninggal karena Gagal Napas
Sampai-sampai harus disuntik sebanyak 12 kali.
"Saya pernah tensi di rumah sampai meletus alat tensi nya karena lengannya gede," cerita Wiwik tertawa.
Selama dirawat di rumah sakit, Bimo telah melewati berbagai rangkaian tes, seperti ronsen paru, tekanan darah, dan dalam waktu dekat akan dilakukan operasi endoskopi yaitu prosedur pemeriksaan yang bertujuan untuk melihat kondisi organ tubuh tertentu secara visual, dalam hal ini adalah lambung.
"Setelah operasi endoskopi, tahapan selanjutnya boleh pulang untuk menjalani diet ketat. Setelah itu dilanjutkan tindakan medis lain, mungkin sedot lemak dan lain sebagainya yang saya belum tahu," imbuhnya.
Menurutnya, dalam merawat Bimo perlu ekstra kesabaran sebab meski usianya 22 tahun namun ia seperti anak kecil.
Sumber: Tribun Jateng
10 Kota Paling Layak Huni di Indonesia, Solo Jadi Juaranya |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang, Jumat 11 Juli 2025: Sebagian Wilayah Cerah |
![]() |
---|
Ancam Kesehatan Generasi Muda, Pemerintah Berencana Terapkan Cukai untuk Minuman Berpemanis |
![]() |
---|
Kasus Obesitas Meningkat, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai Konsumsi Makanan Olahan |
![]() |
---|
ASN Pemkot Semarang yang Diduga Lecehkan Wanita 19 Tahun Tak Mengakui Perbuatannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.