Kemenpora dan BKKBN Sinkronkan Program Rencana Aksi Nasional Pelayanan Kepemudaan 2021-2024
BKKBN mengedukasi remaja dan pemuda untuk mempersiapkan diri memasuki dunia pernikahan melalui program "Siap Nikah".
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Malvyandie Haryadi
Biaya prewedding yang terlalu besar bisa dialihkan kepada kebutuhan lain. Seperti dipakai untuk membiayai tes darah atau mengonsumsi obat penambah darah sehingga ada perbaikan kualitas kesehatan pasangan.
"Konsepsi untuk tes HB (hemoglobin), minum tablet tambah darah, itu dikerjakan. Padahal itu murah banget, bahkan ada yang gratis. Itu pesan saya," ujar Hasto.
Dia pun meminta agar pernikahan tidak dilakukan pada usia terlalu dini dan terlalu tua. Kemudian, jarak kehamilan tidak dekat dan tidak terlalu sering hamil.
"Jangan terlalu muda nikah. Jangan terlalu tua juga (minimal 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria). Kemudian jangan terlalu sering hamil (jarak kehamilan terlalu dekat). Satu lagi jangan terlalu banyak. Sebetulnya target kita anak itu 2,1 (untuk setiap pasangan menikah)," pungkasnya.
Jejak Digital Bupati Pati Sudewo, Sawer Biduan hingga Undang Trio Srigala ke Acara Resmi |
![]() |
---|
Sosok Ahmad Husein, Koordinator Aksi Masyarakat Pati Bersatu yang Menolak Kebijakan Bupati |
![]() |
---|
Dinilai Terlalu Risiko, Menlu Sugiono Berharap Bantuan ke Gaza Tidak Lagi Lewat Jalur Udara |
![]() |
---|
Kemenpora: Kompetisi Sepak Bola Anak Bisa Dongkrak Ekonomi Daerah |
![]() |
---|
3 Aksi Protes Sosial di Tahun 2025, Terbaru Pengibaran Bendera One Piece Jelang 17 Agustus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.