Kamis, 14 Agustus 2025

Kemenpora dan BKKBN Sinkronkan Program Rencana Aksi Nasional Pelayanan Kepemudaan 2021-2024

BKKBN mengedukasi remaja dan pemuda untuk mempersiapkan diri memasuki dunia pernikahan melalui program "Siap Nikah".

Penulis: Chaerul Umam
Ist
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kemenpora, Raden Isnanta. 

Biaya prewedding yang terlalu besar bisa dialihkan kepada kebutuhan lain. Seperti dipakai untuk membiayai tes darah atau mengonsumsi obat penambah darah sehingga ada perbaikan kualitas kesehatan pasangan.

"Konsepsi untuk tes HB (hemoglobin), minum tablet tambah darah, itu dikerjakan. Padahal itu murah banget, bahkan ada yang gratis. Itu pesan saya," ujar Hasto.

Dia pun meminta agar pernikahan tidak dilakukan pada usia terlalu dini dan terlalu tua. Kemudian, jarak kehamilan tidak dekat dan tidak terlalu sering hamil.

"Jangan terlalu muda nikah. Jangan terlalu tua juga (minimal 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria). Kemudian jangan terlalu sering hamil (jarak kehamilan terlalu dekat). Satu lagi jangan terlalu banyak. Sebetulnya target kita anak itu 2,1 (untuk setiap pasangan menikah)," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan