Jumat, 15 Agustus 2025

Siswa SMP Tewas di Padang

Ibu Afif Maulana: Bapak Kapolri, Tolong Transparan dalam Mengusut Kasus Anak Saya

Anggun (32), berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membantu mengusut kejanggalan atas kematian anaknya, Afif Maulana.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Layar menampilkan foto Afif Maulana saat update temuan dan proses advokasi terkait penyiksaan berujung kematian anak berstatus pelajar, Afif Maulana di Kantor YLBHI, Jakarta, Selasa (2/7/2024). Anggun (32), berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membantu mengusut kejanggalan atas kematian anaknya, Afif Maulana. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Sehingga penegakan hukum pidana dapat dilakukan terhadap pelaku penyiksaan anak," tutur Diyah.

Lebih lanjut, KPAI mendukung LPSK dan KPPPA memberikan perlindungan dan pemulihan pada 11 anak lainnya dengan segera, termasuk saksi A yang masih berusia 17 tahun dan keluarga Afif Maulana.

Dirinya meminta polisi untuk menghentikan penyiksaan dan menghukum pelaku dugaan penganiayaan terhadap Afif Maulana.

"KPAI mendukung Polri presisi melakukan pembenahan tata kelola penanganan anak di semua direktorat di bawah Polri."

"Tidak hanya Reskrim, namun juga Sabhara dan lainnya. Hentikan penyiksaan hari ini. Ungkap dan hukum pelaku," tegas Diyah.

Anggun Anggraini saat perlihatkan penemuan jasad Afif Maulana di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat.
Anggun Anggraini saat perlihatkan penemuan jasad Afif Maulana di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat. (Istimewa)

Kapolda Sumbar Dilaporkan ke Propam Polri

Buntut kejanggalan kematian Afif Maulana, Kapolda Sumatra Barat, Irjen Suharyono, dilaporkan ke Propam Polri.

Pengaduan itu dilayangkan Tim Advokasi Koalisi Masyarakat Sipil Anti Penyiksaan dan teregister dengan nomor SPSP2/002933/VII/2024/BAGYANDUAN.

"Sore hari ini kita melakukan agenda ke Mabes Polri. Pertama kami melaporkan dugaan pelanggaran etik yang dilakukan oleh Kapolda Sumatra Barat, Kasat Reskrim Polresta Padang dan satu Kanit Jatanras dari Satreskrim Polresta Padang," kata Kepala Divisi Hukum KontraS, Andrie Yunus, kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Pengaduan ini dibuat karena banyaknya kejanggalan saat Polda Sumbar mengambil alih kasus tewasnya Afif.

"Misal alih-alih Polda Sumbar dan jajarannya melakukan investigasi mendalam, melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap kasus penyiksaan yang menyebabkan kematian terhadap almarhum AM, Kapolda Sumbar justru menggiring opini publik bahwa mencari siapa yang menviralkan kasus itu," ucapnya.

Pelaporan ini telah ditanggapi oleh Irjen Suharyono. Ia mempersilakan dirinya dilaporkan ke Propam Polri.

"Silakan saja. Saya bukan pelaku kejahatan kok. Saya pembela kebenaran," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu.

Kendati demikian, ia tak tak terima lantaran tindakan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang yang seakan-akan menjelekaan institusi Polri.

Suharyono menuding LBH Padang telah mengatur skenario seolah-olah pernyataannya benar adanya.

"Kalau institusi kami diinjak-injak dan dipojokkan, ya, siapa yang tidak marah? LBH sok suci."

"Dia mengatur skenario dan alibi sedemikian rupa. seolah-olah prediksinya yang paling benar," ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul: Ziarahi Makam Afif di Padang, Sang Ibu Minta Bantu Kapolri: Saya Tidak Ikhlas Sampai Kasus Terungkap.

(Tribunnews.com/Deni/Fahdi/Abdi)(TribunPadang.com/Wahyu Bahar)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan