Sabtu, 16 Agustus 2025

Kematian Vina Cirebon

Kesaksian Aldi Renaldi di Sidang PK Saka Tatal yang Buat Farhat Abbas Menangis: Dipukul sampai Remuk

Pengacara Farhat Abbas menangis mendengar kesaksian, Aldi Renaldi di sidang lanjutan PK Saka Tatal yang digelar di PN Cirebon, Selasa (30/7/2024).

YouTube Kompas TV
Pengacara Saka Tatal, Farhat Abbas menangis ketika mendengar kesaksian dari adik salah satu terpidana Eka Sandi, Aldi dalam sidang Peninjauan Kembali (PK) Saka Tatal di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Selasa (30/7/2024). 

"Ada yang ditendang (Aldi, Saka, terpidana kasus Vina), dipukul, ada yang diinjak. Ya diperlakukan kaya binatang kita di sana," bebernya.

Bahkan, Aldi mengaku mendapat pukulan, tendangan hingga matanya dibalsem.

Penyiksaan itu terus dilakukan agar Aldi mengaku telah membunuh Vina dan Eky.

Namun, Aldi bersikeras tak mau mengakui perbuatan yang tidak ia lakukan.

"Suruh ngaku. 'Kamu ngaku aja, ngaku, ngaku'. Ya sayanya gak tahu apa-apa ya bilang terus gak tahu, gak tahu," jelasnya.

Aldi mengaku kala itu tubuhnya penuh darah, bahkan tak bisa berjalan saat dimasukkan ke dalam penjara.

Tak hanya itu, Aldi yang saat kejadian masih berusia 17 tahun dipaksa minum segelas air kencing yang dibawa oleh polisi.

"Dipukul, sampai remuk, Pak, jalan aja enggak bisa, sampai masuk ke penjara aja pada ngesot, udah darah semua, pada enggak kuatlah."

"Udah mau nyampe penjara aja saya dipukulin sama gembok, baru mau masuk itu. Habis gembok saya diminumin air kencing satu gelas gede, semua harus minum," terang Aldi.

Setelahnya, Aldi dan terpidana lainnya termasuk Saka Tatal kembali dianiaya secara membabi buta.

Farhat Abbas menangis mendengar kesaksian dari Aldi Renaldi
Farhat Abbas menangis mendengar kesaksian dari Aldi Renaldi di sidang lanjutan PK Saka Tatal di PN Cirebon, Selasa (30/7/2024). (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV)

"Habis minum air kencing itu ada polisi yang bawa sandal Eiger, semua ditabokin sampai remuk," tandasnya.

Selain penyiksaan, Aldi dan terpidana lain juga diancam oleh polisi.

"'Masih mending ditembak mati semua daripada kamu pada hidup', ada polisi yang ngomong kayak gitu," imbuhnya.

Tangis Aldi pun akhirnya pecah mengingat kejadian kelam yang menimpanya delapan tahun silam.

Mendengar kesaksian itu, sejumlah kuasa hukum Saka Tatal turut menangis, termasuk Farhat Abbas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan