Erupsi Gunung Semeru
Kesaksian Daniyal saat Erupsi Semeru Lumajang: Tiba-tiba Ada Lahar, Suara Sirine Terdengar
Rumah Daniyal, warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, rata dengan tanah akibat erupsi Semeru, Rabu (19/11/2025).
Ringkasan Berita:
- Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Rabu (19/11/2025) petang.
- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menaikkan status Gunung Semeru dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
- Bencana erupsi menyisakan duka mendalam bagi warga terdampak, termasuk Daniyal, warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.
TRIBUNNEWS.COM - Erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, menyisakan duka mendalam bagi warga terdampak, Kamis (19/11/2025).
Seperti yang dialami Daniyal, warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Pasalnya, ia turut menjadi saksi keganasan awan panas disusul material lahar vulkanik yang meluluhlantakkan wilayahnya.
Beruntung, Dahiyal berhasil menyelamatkan diri saat Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, kembali erupsi selama 118 detik pada Rabu petang, kemarin.
Rumah dan tempat usaha Dahiyal pun terdampak erupsi awan panas.
Dikutip dari TribunJatim.com, pria berusia 37 tahun itu, mengaku tidak menyangka aliran awan panas bakal mencapai permukiman mereka.
“Yang terpenting bisa evakuasi semua,” katanya, Kamis (20/11/2025).
Detik-detik Erupsi Semeru
Dalam kesempatan tersebut, Daniyal menceritakan aliran lava maupun lahar dingin tidak pernah mencapai wilayah rumahnya sebelumnya.
Namun, pada erupsi 2025 kali ini, tepatnya menjelang magrib, situasi berubah.
Awan panas yang awalnya dikira tak sampai pemukiman, justru menerjang rumah warga di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang.
Baca juga: Erupsi Gunung Semeru Ratakan Satu Dusun di Lumajang, Bangunan Hanya Menyisakan Pondasi
Daniyal menyebut, ia sempat mendengar suara sirine berbunyi ketika ada lahar menerjang pemukiman.
“Awalnya awan tidak sampai sini, saat maghrib itu tiba-tiba ada lahar itu. Ada sirine terdengar sekitar jam sebelum jam 2 saya lalu saya sama keluarga itu langsung mengungsi, tapi kata warga sekitar itu lahar dingin masuk sekitar maghrib atau isya',” terangnya.
Aliran material vulkanik berwarna kelabu yang datang cepat itu, lanjut Daniyal, membawa bebatuan dan lumpur pekat.
Peristiwa tersebut, membawa duka mendalam bagi keluarga Daniyal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.