Jumat, 22 Agustus 2025

Polisi Tembak Polisi

2 Hari Sebelum Tewas Ditembak AKP Dadang, AKP Ulil Video Call sang Ibu, Tak Tinggalkan Pesan

Ibunda AKP Ryanto Ulil Anshar mengungkapkan sang putra sempat melakukan video call denganya, dua hari sebelum tewas ditembak AKP Dadang Iskandar.

TribunPadang.com Wahyu Bahar/TribunTimur.com Sayyid
Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar (kiri), tersangka kasus penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar (kanan), saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolda Sumbar, Sabtu (23/11/2024). Ibunda AKP Ryanto Ulil Anshar mengungkapkan sang putra sempat melakukan video call denganya, dua hari sebelum tewas ditembak AKP Dadang Iskandar. 

Hal ini didasari rasa tidak suka AKP Dadang terhadap AKP Ryanto karena telah menangkap temannya yang diduga pengusaha tambang ilegal.

"Berdasarkan pemeriksaan terhadap tersangka terkait dengan motif yang bersangkutan lakukan adalah rasa tidak senang. Rekanan pelaku ini dilakukan penegakan hukum oleh korban di Polres Solok Selatan."

"Sehingga ketika yang bersangkutan mencoba meminta tolong, kemudian tidak ada respons. Selanjutnya yang bersangkutan melakukan penembakan," jelas Andry, Sabtu, dikutip dari TribunPadang.com.

Diketahui, penembakan yang dilakukan AKP Dadang terhadap AKP Ryanto terjadi di parkiran Mapolres Solok Selatan, Jumat, pukul 00.43 WIB.

AKP Dadang menembak dua kali AKP Ryanto hingga mengenai bagian wajah korban.

Baca juga: Keluarga AKP Ulil Minta Hukuman Berat untuk AKP Dadang Iskandar

Setelah menembak rekannya, AKP Dadang menyerahkan diri ke Polda Sumbar.

Akibat perbuatannya, AKP Dadang telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal berlapis, yaitu pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338, subsider Pasal 351.

Sementara, jenazah AKP Ryanto sudah tiba di kampung halamannya di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu pukul 1.10 WIB.

Rumah Dinas Kapolres Solok Juga Jadi Sasaran

Tak hanya menembak rekan sendiri, AKP Dadang Iskandar diketahui juga "menargetkan" rumah dinas Kapolres Solok Selatan, AKBP Arief Mukti.

Sebagai informasi, rumah dinas AKBP Arief berjarak 20-25 meter dari Mapolres Solok Selatan yang juga merupakan lokasi penembakan.

Kombes Andry Kurniawan mengungkapkan, AKP Dadang menembak rumah dinas AKBP Arief sebanyak tujuh kali.

"Kalau kita melihat jumlah lubang ada sembilan, dua di korban, kemudian tujuh di rumah Kapolres," ungkap Andry, Sabtu.

Terkait motif penembakan terhadap rumah dinas AKBP Arief, Andry menyebut pihaknya masih akan mendalami.

"(Motif) itu yang sedang didalami. Pemeriksaan masih berjalan," imbuhnya.

Saat penembakan itu, AKBP Arief sedang berada di dalam rumah dinas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan