Rabu, 20 Agustus 2025

Sosok Manajer Perusahaan Diduga Sekap Ibu dan Anak Balita di Babel, 2 Bulan Tak Diberi Makan & Minum

Seorang ibu muda dan anaknya di Bangka Belitung yang baru berusia 1 tahun disekap di ruangan 2x2 meter dan tak diberikan makan dan minum.

|
Editor: Hasanudin Aco
Via Bangka Pos
Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pamdowo, ketika bertemu ibu dan anak korban penyekapan di Mapolres Bangka, /Foto: Dokumentasi Humas Polda Babel 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA BELITUNG -  Seorang ibu muda dan anaknya yang baru berusia 1 tahun disekap di ruangan 2x2 meter.

Nahasnya lagi anak dan ibu itu diberikan makan dan minum.

Anak dan ibu disekap selama dua bulan lamanya sebelum akhirnya diselamatkan.

Nadya (22 tahun) dan anaknya yang baru berumur 1 tahun korban penyekapan pihak sebuah perusahaan perkebunan sawit di Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Indonesia.

Ibu dan anak malan ini diselamatkan oleh dua pengacara a Andi Kusuma dan Budiono bersama aparat kepolisian.

Kronologis dan Duduk Perkara Penyekapan

Nadya  mengungkapkan kronologi penyekapan dirinya dan sang anak saat ditemui Bangka Pos Group di sela kunjungan Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pandowo yang khusus datang melihat ia dan anaknya di Mapolres Bangka, Sabtu (7/12/2024).

"Saya dan suami serta anak pertama kami, merantau ke Pulau Bangka dari Palembang tiga bulan lalu. Suami saya kemudian bekerja, diterima sebagai supir dump truck di PT PMM di Bakam," tutur Nadia mengawali ceritanya sembari mengelus kepala sang putra.

Baru satu bulan bekerja, Nadya mengatakan sang suami dituduh mencuri solar oleh pihak perusahaan. 

Namun suami menghilang tidak tahu pergi kemana setelah dicari oleh pihak perusahaan terkait tuduhan pencurian solar.

Pihak perusahaan mendatangi mes tempat mereka tinggal dan membawa Nadya beserta anaknya.

"Sekitar dua bulan lalu kami dijemput, kemudian dibawa keruangan tempat kami disekap. Waktu itu mereka bilang kalian tidak boleh pulang sampai suami saya ke sini," ungkapnya.

Anaknya Menderita

Nadya dan anaknya mulai mengalami penderitaan panjang. 

Keduanya ditempatkan di ruangan seluas sekitar 2x2 meter, tanpa diberikan makanan dan minuman. 

Melihat kondisi tersebut, sejumlah pekerja kebun sawit yang lain kerap membantu dan mendatangi mereka.

"Kami cuma mengandalkan makan dari kawan-kawan pekerja di kebun sawit yang kasihan. Kadang ada yang datang nanya sudah makan belum, atau ada yang kasih susu buat anak saya. Kalau dari orang perusahaan tidak peduli sama sekali. Kebetulan anak saya memang tidak minum ASI, tapi minum susu bubuk bayi,” tuturnya.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan