Longsor di Pekalongan
Anjing Pelacak dan Drone Dikerahkan untuk Cari Korban Hilang Longsor di Pekalongan
Unit anjing SAR dan drone thermal dikerahkan untuk membantu pencarian korban banjir bandang dan tanah longsor di Pekalongan.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Unit anjing SAR dan drone thermal dikerahkan untuk membantu pencarian korban banjir bandang dan tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Dikutip dari Tribun Jateng, hal ini disampaikan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Budiono.
"Untuk pencarian hari ini akan masih dilakukan di sekitar area longsor. Kami akan mengerahkan drone thermal dan juga unit anjing SAR," kata Budiono, Rabu (22/1/2025).
Lebih lanjut, Basarnas Semarang menerjunkan Kansar Semarang, Pos SAR Wonosobo, dan Unit Siaga Pemalang untuk membantu pencarian korban.
"Akibatnya 17 orang tewas, 13 luka-luka, dan 9 masih dalam pencarian dari bencana tersebut," imbuh Budiono.
Ia menyebut, korban dari Desa Kasimpar sendiri tak terlalu banyak. Sekitar 9 orang dilaporkan hilang dan sebagian besar sudah ditemukan.
Namun, korban yang banyak justru dari orang-orang yang sedang melintas dan berteduh di rumah Carik Desa Kasimpar. Adapun rumah tersebut juga tersapu longsor.
"Selain itu longsor juga menimpa sebuah kafe yang cukup penuh pengunjung dan juga sebuah pemancingan."
"Namun data tersebut masih bisa berkembang mengingat daerah longsoran merupakan area lintasan Pekalongan Dieng sehingga dimungkinkan ada pengguna jalan yang tertimpa longsor, dan juga pengunjung kafe, serta yang berteduh di rumah Pak Carik," terangnya.
Sementara itu, terkait korban meninggal, saat ini semuanya sudah diserahkan ke pihak keluarga masing-masing.
Sedangkan untuk korban luka parah sudah dirawat di RSUD Kajen dan yang luka ringan dirawat di Puskesmas Petungkriyono.
Baca juga: Proses Evakuasi Korban Longsor di Pekalongan Dilanjut, Rumah Pak Carik Jadi Fokus Utama
600 Petugas Gabungan Dikerahkan
Dandim 0710/Pekalongan, Letkol Inf. Rizky Aditya, mengungkapkan operasi pembersihan dan pencarian korban terus dilakukan oleh tim gabungan.
Sebanyak 600 petugas gabungan dan empat anjing pelacak dikerahkan pada hari Rabu ini.
"Yang akan kita bersihkan yang pertama adalah akses menuju lokasi, di sana ada tiga titik longsoran kecil di jalan."
"Tim gabungan tersebut terdiri dari 600 personel dan empat anjing pelacak," tuturnya.
Lebih lanjut, Rizky Aditya menjelaskan, upaya pencarian difokuskan di dua lokasi utama, yaitu rumah Pak Carik dan Cafe Allo.
Selain itu, tim menyusuri aliran sungai yang menuju ke Sungai Welo karena dikhawatirkan ada korban yang hanyut terbawa arus.
"Kejadian ini mengakibatkan banyak korban, jadi di bawah sana ada dua rumah, yaitu rumah pendeta dan rumah Pak Carik, serta satu kafe. Ketiga bangunan utama ini menjadi pusat bencana," imbuhnya.
Rumah Pak Carik menjadi tempat berteduh sementara bagi orang-orang yang menuju ke Petungkriyono ketika hujan deras turun.
Mereka merasa aman berlindung di sana karena lokasinya jauh dari tebing.
Baca juga: Longsor di Pekalongan, Kemensos Salurkan Bantuan Rp 1,4 M, Kirim Task-Force hingga Bangun Dapur Umum
Sementara itu, saat itu di Cafe Allo sedang berlangsung acara keluarga yang juga menunggu hujan reda.
Kemudian, rumah pendeta yang juga terdampak longsor tidak terdapat penghuni saat kejadian.
Desa Kasimpar yang berada di dekat lokasi longsor dinyatakan aman, longsor tidak merusak pemukiman di desa tersebut.
Rizky menyebut, fokus pencarian berada di rumah Pak Carik dan Cafe Allo, dengan perkiraan sementara jumlah korban yang berada di lokasi tersebut sekitar 20 hingga 30 orang.
"Adapun yang longsor adalah rumah yang berada di bawahnya dan kafe tersebut."
"Saat ini, kita masih berfokus pada pencarian 9 orang yang hilang. Mudah-mudahan tidak ada tambahan jumlah korban hilang," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul: Basarnas Semarang Terjunkan Anjing Pelacak dan Drone di Longsor Petungkriyono.
(Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng.com/Indra Dwi Purnomo/Dina Indriani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.