Kondisi Anak di Jember yang Bunuh Ayah dan Coba Akhiri Hidup: Diborgol di RS, Bakal Dioperasi
Polisi ungkap kondisi terkini Akbar (19), pemuda di Jember, Jawa Timur yang coba akhiri hidup setelah bunuh dan mutilasi ayah kandungnya sendiri.
TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengungkap kondisi terkini Akbar (19), pelaku pembunuhan ayah kandungnya sendiri, Zainul Arifin alias Haji Jaenuri (60), di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Akbar mengalami luka sayatan akibat mencoba mengakhiri hidupnya sendiri setelah membunuh ayahnya di Dusun Jadukan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, Senin (27/1/2025) sekitar pukul 00.10 WIB.
Hingga kini Akbar masih menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Daerah (RSD) Dr. Soebandi Jember.
Selama dirawat di rumah sakit, kedua tangan Akbar diborgol. Dia juga dijaga ketat oleh polisi.
"Ada dua anggota yang berjaga di pintu ruang perawatan secara bergantian," kata Kapolsek Puger AKP Fatchurrahman Rabu (29/1/2025) dilansir dari TribunJatim.com.
Fatchur juga menyebutkan bahwa pada leher pelaku terdapat luka sayatan sedalam 10 cm karena upaya mengakhiri hidup.
"Luka sayatan sedalam 10 sentimeter itu mengenai saluran pernapasannya," ujarnya.
Baca juga: Tingkah Aneh Anak Bunuh Ayah di Jember Persulit Interogasi, Polisi Minta Tolong Ibu Pelaku
Dikatakan Fatchur, Akbar dijadwalkan akan melakukan operasi untuk menutup luka sayatannya itu di RSD Dr. Soebandi Jember pada Rabu malam atau hari ini, Kamis (30/1/2025).
"Operasi dijadwalkan Rabu malam ini, paling lama Kamis besok," sebutnya.
"Kondisi A sekarang mulai membaik dan sudah bisa berbicara, bahkan sempat bertanya kepada polisi. 'Pak kenapa tangan saya diborgol? Bukankah acaranya sudah selesai'” ungkap Fatchur menirukan perkataan pelaku.
Bertingkah Aneh saat Interogasi
Fatchur juga mengungkapkan bahwa pihaknya mengalami kesulitan saat menginterogasi pelaku.
Bagaimana tidak, pelaku disebut bertingkah aneh karena tiba-tiba melotot hingga mengumandangkan azan dan iqomah saat diinterogasi polisi soal kasus pembunuhan ini.
"Sering tiba-tiba mengumandangkan azan dan iqomah, bahkan menjawab pertanyaan polisi dengan azan," beber Fatchur, Rabu, dilansir dari Surya.co.id.
Polisi pun menduga, tingkah laku Akbar tersebut mengindikasikan bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan, pasca-membunuh ayah kandungnya sendiri.
"Saat ini kami fokus terlebih dahulu pada penyembuhan lukanya. Setelah itu kami akan memeriksa kondisi mentalnya,” tegas Fatchur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.