Rabu, 20 Agustus 2025

5 Populer Regional: Awal Mula Mapolres Tarakan Diserang - 6 Bintara Polres Baubau Aniaya Junior

Berita populer regional dimulai dari terungkapnya awal mula Mapolres Tarakan diserang oknum TNI hingga bintara polisi aniya juniornya di Baubau.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Febri Prasetyo
TribunKaltara.com/Andi Pausiah
MAPOLRES TARAKAN DISERANG - Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto (kanan) bersama Pangdam VI Mukawarman (kiri) tinjau Mapolres Tarakan, Selasa (25/2/2025), pasca penyerangan yang dilakukan sekelompok oknum TNI. Berikut kronologi penyerangan Mapolres Tarakan oleh puluhan TNI pada Senin (24/2/2025) sekitar pukul 23.30 WITA yang mengakibatkan setidaknya 6 orang terluka. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari terungkapnya awal mula Mapolres Tarakan diserang sejumlah oknum anggota TNI, pada Senin (24/2/2025) malam.

Aksi penyerangan ini bermula dari pengeroyokan terhadap seorang anggota Yonif 614/RJP oleh sekitar lima anggota Polres Tarakan.

Masalah tersebut diselesaikan lewat mediasi dengan perjanjian para pelaku bersedia memberikan biaya pengobatan sebanyak Rp10 juta.

Namun, janji tersebut tak kunjung dipenuhi, hingga berujung penyerangan.

Kemudian ada kasus 6 bintara Polres Baubau aniaya junior hingga kritis.

Korban dalam insiden ini berinisial Bripda A (22).

Adapun alasan penganiayaan berawal dari para pelaku yang iseng.

Berikut rangkuman berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Awal Mula Mapolres Tarakan Diserang, Dipicu dari Pengeroyokan Prajurit TNI oleh 5 Oknum Polisi

Motif penyerangan Polres Tarakan, Kalimantan Utara dibongkar Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudi Rachmad Nugraha.

Diketahui, Mapolres Tarakan diserang pada Senin (24/2/2025) malam oleh prajurit TNI.

Aksi penyerangan ini bermula dari kesalahpahaman yang terjadi pada Sabtu (22/2/2025).

Saat itu, terjadi pengeroyokan terhadap seorang anggota Yonif 614/RJP oleh sekitar lima anggota Polres Tarakan.

Setelah dimediasi, akhirnya lima anggota Polres Tarakan menyanggupi untuk memberikan biaya pengobatan sebesar Rp10 juta kepada korban.

Namun, janji tersebut tak kunjung dipenuhi.

Hingga pada Senin (24/2/2025) sekitar pukul 23.30 WITA, 20 anggota Yonif 614/RJP mendatangi Mapolres Tarakan dengan maksud mencari lima anggota polisi yang ikut dalam aksi pengeroyokan pada hari Sabtu.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan