Rabu, 13 Agustus 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Senjata Api yang Dikirim ke KKB Dibuat di Bojonegoro, Yuni Enumbi Lakukan Transaksi Rp1,3 Miliar

Senjata api yang dikirim untuk KKB dibuat di Bojonegoro, Jawa Timur. Polisi tetapkan tiga tersangka yang membuat senjata api secara autodidak.

Penulis: Faisal Mohay
TribunJatim/Luhur Pambudi
PEMASOK SENJATA KKB - Sosok TR, MK, dan PO, tiga warga Bojonegoro, Jawa Timur menjadi tersangka karena diduga terlibat dalam kasus penyuplaian senjata dan amunisi untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang dilakukan oleh pecatan TNI AD, Yuni Enumbi (29). Ketiga tersangka warga Bojonegoro tersebut dihadirkan dalam konferensi pers di Ruang Rapat Utama Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Selasa (11/3/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi melakukan pendalaman setelah pengiriman senjata api ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Puncak Jaya digagalkan.

Mantan anggota TNI Kodam 18 Kasuari Papua Barat, Yuni Enumbi (29) ditangkap saat mengirim senjata api menggunakan mobil dan disembunyikan di kompresor, Jumat (7/3/2024).

Senjata api tersebut diperoleh dari perakit yang berada di Bojonegoro, Jawa Timur.

Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Farman, mengatakan empat orang diamankan dan tiga di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka yakni MK, TR, serta PO.

Saksi yang diamankan, MH mengaku diajak tersangka TR menyopiri kendaraan yang terdapat senjata api.

Kombes Pol Farman menjelaskan ketiga tersangka telah merakit senjata api dalam kurun waktu setahun.

Mereka telah sekali mengirim senjata api ke KKB, namun pada pengiriman kedua terbongkar.

"Jadi saat kami lakukan penggerebekan, banyak ditemukan barang bukti alat bubut, alat las, dan beberapa mesin untuk pembuatan, contohnya alat yang sudah dibuat dan siap, sudah dibuatkan popor. Ada senjata pendek rakitan," paparnya, Selasa (11/3/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

Menurutya, Yuni Enumbi sempat mendatangi langsung lokasi pembuatan senjata api untuk mengecek kualitas.

Transaksi senjata api beserta amunisi antara kedua pihak mencapai Rp 1,3 miliar. 

Para tersangka mengetahui pemesan senjata api diperuntukkan kegiatan KKB.

Baca juga: Sosok 3 Pria Bojonegoro Pemasok Senjata KKB Papua Lewat Yuni Enumbi: Rakit Autodidak, Raup Rp1,3 M

"Bagaimana caranya, ya tentu ada pesanan dulu, dari Papua. Seperti yang disampaikan tersangka Eko dan tersangka Yuni. Tersangka Yuni pernah ke Bojonegoro untuk melihat lokasi pembuatan senjata ini. Sekali transaksi kurang lebih Rp 1,3 miliar," tukasnya.

Ketiga tersangka pernah memiliki usaha pembuatan senjata angin yang digunakan untuk memburu hewan.

Mereka mengembangkan membuat senjata api dengan cara autodidak.

Polisi masih memburu pemasok amunisi yang telah diketahui identitasnya.

"Amunisi yang ada di depan rekan-rekan merupakan pabrikan, yang diduga didapat dari rekannya, yang ini sedang masih dalam pencarian sosok pelakunya. Iya pasti dia dapat ilegal."  

"Masih kami selidiki profil yang sebenarnya siapa. Untuk nama masih kami rahasiakan," tegasnya.

Penangkapan Yuni Enumbi

Kapolda Papua, Irjen Patrige R. Renwarin, mengatakan senjata api dibeli langsung oleh Yuni dan diselundupkan menggunakan kapal laut.

Setiba di Papua, senjata beserta amunisi disembunyikan dalam kompresor dan dibawa melalui jalur darat.

Baca juga: Warga Bojonegoro Jadi Pemasok Senjata Yuni Enumbi untuk KKB Papua, Sekali Transaksi Rp 1,3 Miliar

“Enam senjata api dan ratusan amunisi ini dimasukkan ke dalam kompresor, sehingga mudah diselundupkan oleh pelaku yang merupakan jaringan KKB wilayah Puncak Jaya,” ujarnya, Sabtu (8/3/2025).

Ia menambahkan senjata api dibeli dalam keadaan baru dan dirakit sendiri oleh pelaku.

“Pengiriman senpi dan amunisi ini memang sangat rapi, di mana barang buktinya dimasukkan dalam kompresor, sehingga sulit untuk diungkap,” lanjutnya.

Petugas kemudian membawa kompresor ke kantor polisi dan membukanya menggunakan pemotong besi.

Senjata api yang ditemukan dalam kompresor diduga buatan PT Pindad (Persero).

“Kalau dari sisi fisiknya, senpi sudah jelas tertulis dan ini sudah disamakan dan disesuaikan dengan senjata keluaran Pindad,” sambungnya.

Penyidik akan membawa senjata api ke Laboratorium Forensik untuk ditelusuri pembuatnya.

“Untuk mengecek kepastiannya, tentu kita akan ke Laboratorium Forensik dan akan disesuaikan dengan hasil Labfor,” tandasnya.

Menurutnya, petugas telah mendengar informasi pergerakan senjata ilegal sejak awal Maret 2025.

Baca juga: Terima Rp1,3 M dari Yuni Enumbi Pecatan TNI, Warga Bojonegoro Jadi Pemasok Senjata KKB Papua

“Pelaku sendiri yang terbang ke Jakarta, lalu ke Surabaya membeli senjata api dan amunisi, lalu dirakit dan dikirim melalui kapal laut tujuan Jayapura,” imbuhnya.

Sejumlah barang yang disita yaitu empat pucuk pistol jenis G2 Pindad, dua pucuk senjata api laras panjang jenis SS1 V1 Pindad, dan ratusan butir amunisi dari berbagai kaliber. 

Kemudian ada senapan angin, teleskop, peredam senapan angin, dan berbagai suku cadang senjata api.

Petugas kepolisian akan mengembangkan kasus penyelundupan senjata api untuk mengungkap jaringan yang lebih luas.

Sebagian artikel telah tayang di TribunPapua.com dengan judul Eks TNI Terlibat Penyelundupan Senjata Api untuk KKB Puncak Jaya, Ditangkap di Keerom Papua dan TribunJatim.com dengan judul Terungkap Pecatan TNI Beli Senjata untuk KKB Papua di Bojonegoro, 3 Perakit Ditangkap

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunPapua.com/Marselinus Labu Lela) (TribunJatim.com/Luhur Pambudi)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan