Motif Oknum TNI Bunuh Sales Mobil di Aceh, Jasad Dibungkus Karung dan Dibuang ke Gunung
Terungkap motif pembunuhan sales mobil di Aceh yang dilakukan oknum TNI. Mobil yang dijual korban dibawa kabur ke arah Medan, Sumatra Utara.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Seorang sales mobil bernama Hasfiani (37) ditemukan tewas di kawasan Gunung Salak, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Senin (17/3/2025).
Jasad korban ditemukan dalam kondisi terbungkus karung di semak belukar.
Pelaku pembunuhan merupakan oknum TNI AL Lanal Lhokseumawe berpangkat Kelasi Dua (KLD) bernama Dede Irawan.
Tak hanya membunuh korban, oknum TNI juga membawa kabur mobil Toyota Innova bernopol BL 1539 HW.
Komandan Polisi Militer TNI AL (Pomal) Lhokseumawe, Mayor Laut (MP) A. Napitupulu, menyatakan pelaku telah ditahan di Markas Pomal Lhokseumawe.
"Jenazahnya kita ketahui dari pelaku. Kita jemput jenazahnya, kita lakukan visum et repertum di Rumah Sakit Umum Cut Meutia dan sudah difardu kifayahkan," paparnya, dikutip dari Serambinews.com.
Pelaku datang ke Lhokseumawe untuk mencoba mobil yang dilihatnya melalui media sosial pada Jumat (14/3/2025).
Korban selaku sales mobil menemani pelaku melakukan test drive berkeliling kompleks perumahan PT Asean Aceh Fertilizer (AAF).
Di sana, korban ditembak dan pelaku kabur membawa mobil.
Jasad korban kemudian dibungkus karung dan dibuang.
Motif pembunuhan yakni pelaku ingin menguasai mobil yang dijual korban.
Baca juga: Legislator PKS Singgung Kekhawatiran Publik jika Kerap Disuguhi Perselisihan Oknum TNI dengan Polri
"Mobil itu kemudian terlihat keluar dari kompleks dan menuju arah Medan, Sumatera Utara. Suara letusan senjata yang didengar warga pada Jumat sore itu adalah peristiwa yang sedang kita bicarakan sekarang ini," tuturnya.
Ia belum dapat menungkap kronologi pembunuhan secara lengkap karena masih dalam penyelidikan.
Sementara itu, keluarga korban, Mujirurrahman, menjelaskan korban sempat mendampingi seorang pria untuk test drive mobil kemudian menghilang.
“Sekitar satu jam mereka keliling di Kompleks ASEAN. Lalu, terdengar suara letusan senjata. Ramai warga yang mendengar, kami menyakini dibunuh di Kompleks ASEAN," bebernya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.