Kamis, 28 Agustus 2025

Legislator PKS Singgung Kekhawatiran Publik jika Kerap Disuguhi Perselisihan Oknum TNI dengan Polri

Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menilai publik selama ini disuguhi bentrokan antara dua lembaga negara, yakni TNI dan Polri. 

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
BENTROK TNI VS POLRI - Anggota Komisi III DPR RI Fransi PKS Nasir Djamil berbincang dengan News Manager Tribun Network Rachmat Hidayat di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Kamis (9/11/2023). Nasir Djamil merespons keresahan publik selama ini disuguhi bentrokan antara dua lembaga negara, yakni TNI dan Polri.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menilai publik selama ini disuguhi bentrokan antara dua lembaga negara, yakni TNI dan Polri

Dia mengatakan, bentrok antara TNI dan Polri yang kerap terjadi menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana cara kedua lembaga itu dapat menjaga situasi keamanan masyarakat.

"Masyarakat pun bertanya bagaimana kita bisa mengamankan keamanan di dalam negeri?" kata Nasir dalam rapat Komisi III DPR dengan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri Komjen Fadil Imran, Selasa (18/3/2025). 

Dia pun menyoroti beberapa peristiwa bentrokan antara TNI dan Polri dalam beberapa waktu terakhir.

Salah satunya, insiden penyerangan yang dilakukan sekelompok anggota TNI terhadap markas Kepolisian Resor (Mapolres) Tarakan, Kalimantan Utara, 24 Februari 2025 lalu.

Kejadian tersebut diduga berawal dari perselisihan antara oknum anggota TNI dan Polri di sebuah kafe dua hari sebelumnya. 

Publik, dikatakan Nasir, berharap tidak ada lagi kasus bentrokan antara TNI dan Polri.

"Hari ini Kepolisian dan militer sedang mengusut pelakunya (penembakan Lampung) dan pelakunya juga sudah ditangkap, dan ini juga bukan peristiwa terakhir, itu yang diperkirakan oleh banyak orang," ujar dia.

Nasir lantas berpesan kepada Fadil agar Baharkam ikut mencegahterjadinya konflik dan bentrokan antara TNI-Polri. 

Dia menyatakan, konflik antara kedua lembaga yang pernah terjadi harus dijadikan pelajaran agar tidak terulang lagi. 

Ia juga meminta Baharkam mengevaluasi pelaksanaan tugasnya sebagai pembina keamanan dalam negeri untuk memastikan kejadian ini tidak terulang lagi.

"Dalam konteks posisi Baharkam sebagai pembina keamanan dalam negeri, hal seperti ini berangkali harus menjadi pelajaran, ada upaya yang sungguh-sungguh dari kita untuk memastikan bahwa tidak ada lagi konflik antara TNI dan Polri," pungkas Nasir. 

Diketahui, kejadian penembakan terjadi saat 17 anggota Polres Way Kanan mendatangi lokasi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Setibanya di lokasi, mereka langsung ditembaki oleh orang tak dikenal yang diduga merupakan oknum TNI.

Baca juga: Legislator PAN Desak Oknum TNI Tembak Tiga Polisi di Lampung Dapat Sanksi Tegas

Penembakan ini mengakibatkan tiga personel kepolisian gugur dalam tugas termasuk Kapolsek Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Iptu Lusiyanto.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan