Legislator PKS Singgung Kekhawatiran Publik jika Kerap Disuguhi Perselisihan Oknum TNI dengan Polri
Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menilai publik selama ini disuguhi bentrokan antara dua lembaga negara, yakni TNI dan Polri.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menilai publik selama ini disuguhi bentrokan antara dua lembaga negara, yakni TNI dan Polri.
Dia mengatakan, bentrok antara TNI dan Polri yang kerap terjadi menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana cara kedua lembaga itu dapat menjaga situasi keamanan masyarakat.
"Masyarakat pun bertanya bagaimana kita bisa mengamankan keamanan di dalam negeri?" kata Nasir dalam rapat Komisi III DPR dengan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri Komjen Fadil Imran, Selasa (18/3/2025).
Dia pun menyoroti beberapa peristiwa bentrokan antara TNI dan Polri dalam beberapa waktu terakhir.
Salah satunya, insiden penyerangan yang dilakukan sekelompok anggota TNI terhadap markas Kepolisian Resor (Mapolres) Tarakan, Kalimantan Utara, 24 Februari 2025 lalu.
Kejadian tersebut diduga berawal dari perselisihan antara oknum anggota TNI dan Polri di sebuah kafe dua hari sebelumnya.
Publik, dikatakan Nasir, berharap tidak ada lagi kasus bentrokan antara TNI dan Polri.
"Hari ini Kepolisian dan militer sedang mengusut pelakunya (penembakan Lampung) dan pelakunya juga sudah ditangkap, dan ini juga bukan peristiwa terakhir, itu yang diperkirakan oleh banyak orang," ujar dia.
Nasir lantas berpesan kepada Fadil agar Baharkam ikut mencegahterjadinya konflik dan bentrokan antara TNI-Polri.
Dia menyatakan, konflik antara kedua lembaga yang pernah terjadi harus dijadikan pelajaran agar tidak terulang lagi.
Ia juga meminta Baharkam mengevaluasi pelaksanaan tugasnya sebagai pembina keamanan dalam negeri untuk memastikan kejadian ini tidak terulang lagi.
"Dalam konteks posisi Baharkam sebagai pembina keamanan dalam negeri, hal seperti ini berangkali harus menjadi pelajaran, ada upaya yang sungguh-sungguh dari kita untuk memastikan bahwa tidak ada lagi konflik antara TNI dan Polri," pungkas Nasir.
Diketahui, kejadian penembakan terjadi saat 17 anggota Polres Way Kanan mendatangi lokasi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Setibanya di lokasi, mereka langsung ditembaki oleh orang tak dikenal yang diduga merupakan oknum TNI.
Baca juga: Legislator PAN Desak Oknum TNI Tembak Tiga Polisi di Lampung Dapat Sanksi Tegas
Penembakan ini mengakibatkan tiga personel kepolisian gugur dalam tugas termasuk Kapolsek Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Iptu Lusiyanto.
5 Fakta Tewasnya Prada Lucky: Dianiaya 20 Senior, Baru 2 Bulan Bertugas di Nagekeo NTT |
![]() |
---|
TNI AD Akan Kerahkan 10.817 Prajurit dan 105 Alutsista Ikuti Upacara di Batujajar Minggu Ini |
![]() |
---|
Sambangi Bareskrim Polri, Andre Rosiade Cabut Laporan Kasus Tuduhan Fitnah Mafia Sepak Bola |
![]() |
---|
Pusdokkes Polri: Hasil Tes DNA Ridwan Kamil-Lisa Mariana Diprediksi Selesai 10 Hari |
![]() |
---|
Pria Mengaku TNI Tampar Pedagang Sayur di Bantaeng karena Bendera One Piece |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.