Senin, 1 September 2025

Kecelakaan Jemaah Umrah di Jeddah

Tangis Imam Salat Gaib Terkenang Kebaikan Keluarga Dawam Korban Kecelakaan Jemaah Umrah 

Terkenang kebaikan Dawam, Imam salah gaib bahkan tak bisa membendung kesedihan.  Ia menangis saat memimpin salat dan berdoa untuk almarhum. 

kolase/instagram
KORBAN KECELKAAN BUS UMRAH - Kecelakaan maut bus jemaah umrah di Jeddah yang menyebabkan 6 orang Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia, 4 diantaranya adalah satu keluarga. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Satu keluarga asal Semarang meninggal dunia karena kecelakaan jemaah umrah di Wadi Qudeid, Arab Saudi

Sekeluarga ini adalah M Dawam Mahmud bersama istri, Sumarsih, serta dua putrinya, Areline Nawallya dan Audrya Malika Adam, meninggal dunia dalam kecelakaan bus asal Semarang saat umrah di , Arab Saudi.

Kabar duka tersebut meninggalkan kesedihan mendalam, khususnya bagi kakak korban, Sri Indahyani, keluarga besar, serta warga Villa Pinus Pudak Payung Banyumanik Semarang, Sabtu (22/3/2025).

 

Imam salat menangis saat pimpin salat gaib 

Indah menuturkan bahwa adiknya dikenal sangat baik dan dicintai lingkungan sekitar.

Kebaikannya begitu membekas di kenangan kerabat dan tetangga yang terus berdatangan ke rumah duka.

Baca juga: Empat WNI Korban Meninggal karena Kecelakaan Bus Jemaah Umrah di Jeddah Satu Keluarga


Terkenang kebaikan Dawam, Imam salah gaib bahkan tak bisa membendung kesedihan. 

Ia menangis saat memimpin salat dan berdoa untuk almarhum. 

"Kami salat gaib di perumahan, imamnya sampai menangis. Kami juga ikut menangis. Begitu mulianya adik saya," ujarnya di rumah duka.

BUS JEMAAH UMRAH KECELAKAAN - Kecelakaan maut menimpa bus pengangkut jemaah umrah dari Indonesia di Jeddaah, Kamis (20/3/2025). 6 WNI meninggal, 14 luka-luka. Bus sempat terbalik lalu terbakar.
BUS JEMAAH UMRAH KECELAKAAN - Kecelakaan maut menimpa bus pengangkut jemaah umrah dari Indonesia di Jeddaah, Kamis (20/3/2025). 6 WNI meninggal, 14 luka-luka. Bus sempat terbalik lalu terbakar. (HO/KJRI JEDDAH)

Ia mengatakan, Dawam dikenal sebagai pribadi yang senang bersedekah dan loyal terhadap karyawannya.

"Ada karyawan yang tidak bisa baca tulis, tetap dipekerjakan di perusahaannya. Itulah mulianya hati adik saya," kata Indah.

Dawam juga rutin memberikan makanan kepada anak-anak panti asuhan setiap Minggu.


Kebiasaan mulia ini, kata Indah, akan terus dilanjutkan oleh keluarga.

"Perusahaan Adam Jaya dibangun adik saya dari nol. Apa yang sudah beliau lakukan, akan kami lanjutkan karena karyawannya banyak yang bergantung," jelasnya.

Seorang satpam sekaligus penjaga rumah Almarhum M Dawam sekeluarga, Muryono, pun merasakan kesedihan yang sama 

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan