6 Fakta Pembunuhan Dwi Hastuti di Wonogiri Jateng, Motif hingga Hasil Autopsi Korban
Ironisnya, kasus ini mulai terbuka berkat keberanian sang ayah, Gimin, yang melaporkan kecurigaannya sendiri kepada polisi
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, WONOGIRI – Siapa sangka, sebuah rumah sederhana di Dusun Brubuh, Desa Ngadirojo Lor, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah menyimpan sebuah kisah kelam yang baru terungkap setelah tiga bulan lebih berlalu.
Di balik pekarangan rumah itu, tepatnya di dekat kandang itik, polisi menemukan jasad seorang perempuan yang hilang sejak Februari 2025 dan terkubur rapi dalam liang yang dicor beton.
Penemuan mengerikan ini menjadi sorotan nasional, setelah terungkap bahwa pelakunya adalah JNS (34), yang ternyata merupakan anak kandung dari pemilik rumah.
Ironisnya, kasus ini mulai terbuka berkat keberanian sang ayah, Gimin, yang melaporkan kecurigaannya sendiri kepada polisi.
Baca juga: Teganya J Bunuh dan Cor Mayat Kekasih Dwi Hastuti di Wonogiri, Berawal Pelaku Ogah Nikahi Korban
Berikut 6 fakta lengkap yang mengungkap tabir kelam pembunuhan Dwi Hastuti (48), korban yang tewas secara tragis di tangan pria yang pernah dekat dengannya:
1. Berawal dari Laporan Orang Hilang
Kasus ini bermula dari laporan orang hilang yang masuk ke Polres Wonogiri pada 14 Februari 2025. Korban, Dwi Hastuti, dilaporkan tak kembali ke rumah setelah pergi beberapa hari sebelumnya. Penyelidikan pun dilakukan, namun belum menemukan hasil signifikan selama hampir tiga bulan.
Titik terang muncul ketika Gimin, ayah dari JNS, mengungkapkan kepada polisi bahwa ia mencium kejanggalan di belakang rumahnya.
Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan anaknya, terutama di sebuah area yang dicor dan ditutup dengan papan di dekat kandang itik.
2. Penemuan Liang dan Jasad Korban yang Terkubur
Pada 1 Mei 2025, tim polisi melakukan pembongkaran selama hampir tiga jam. Ketika lapisan cor berhasil dibuka dan tanah digali, mereka menemukan jasad perempuan dalam kondisi mengenaskan.
Korban terbungkus kain jarik dan plastik. Di lokasi juga ditemukan tas berisi KTP dan identitas lain milik Dwi Hastuti, yang memperkuat identifikasi awal korban.
Penemuan ini sontak menggemparkan warga sekitar yang selama ini tidak menyangka ada jasad manusia dikubur di lingkungan mereka.
3. Motif Pembunuhan: Permintaan Dinikahi yang Ditolak
Motif pembunuhan terungkap setelah penyelidikan lebih dalam.
Dwi Hastuti diketahui menjalin hubungan asmara dengan JNS sejak Oktober 2024. Namun hubungan itu tidak direstui karena pelaku telah memiliki istri dan anak.
Pada 11 Februari 2025, korban mendatangi rumah orang tua JNS untuk meminta pertanggungjawaban dan menuntut dinikahi.
Namun permintaan itu justru berujung pertengkaran. Dalam kondisi emosi, JNS membekap dan mencekik korban dari belakang hingga tewas.
“Motifnya karena korban meminta dinikahi, sementara tersangka sudah berkeluarga. Ditambah lagi, tersangka memiliki utang kepada korban sebesar Rp15 juta,” jelas Kapolres Wonogiri, AKBP Jarot Sungkowo, Jumat (2/5/2025).
4. Hasil Autopsi: Luka Kepala dan Mati Lemas
Jenazah korban kemudian diautopsi di RSDM Surakarta.
Hasil autopsi menunjukkan korban mengalami luka di bagian kepala, yang kemungkinan akibat benturan saat dijatuhkan, serta kematian akibat dibekap, yang menyebabkan kehabisan napas.
Iptu Agung Sadewo, Kasatreskrim Polres Wonogiri, juga membantah isu yang beredar bahwa korban dalam keadaan hamil. “Hasil autopsi tidak menunjukkan tanda-tanda kehamilan,” tegasnya.

5. Pengakuan Mengejutkan Pelaku
JNS alias Joko, akhirnya mengakui seluruh perbuatannya. Dalam pengakuannya, ia menyebut bertemu korban di Baturetno pada pagi hari 11 Februari 2025.
Setelah itu, ia membawa Dwi ke rumah orang tuanya dan membunuhnya saat terjadi pertengkaran.
Joko mengubur korban seorang diri di belakang rumah dan mengecor lokasi tersebut agar tidak ketahuan.
“Dia kejar saya minta dinikahi. Saya tidak mau karena saya sudah punya anak dan istri. Juga saya punya pinjaman Rp15 juta ke dia,” ujarnya.
Fakta lain yang terungkap, pelaku juga sempat menggadaikan mobil milik korban.
Polisi masih mendalami nominal dan identitas penerima gadai, namun mobil tersebut telah disita sebagai barang bukti.
Baca juga: Mayat Lansia Ditemukan Terkubur di Kamar Rumahnya, Tinggal Bersama Anak yang Keterbelakangan Mental
6. Pelaku Dikenal Pendiam dan Jarang Terlihat
Warga Dusun Brubuh mengaku tidak pernah menduga hal mengerikan seperti ini terjadi di lingkungan mereka.
Salah satu tetangga, Andika Wisnu, mengatakan bahwa pelaku jarang berada di rumah orang tuanya.
“Paling datang sebentar, jenguk orang tuanya, lalu pergi lagi. Kami benar-benar tak menyangka,” ujarnya.
Proses pembongkaran liang kubur dilakukan pada dini hari, Kamis (1/5/2025), dipimpin langsung oleh Kapolres Wonogiri.
Pembongkaran itu juga disaksikan oleh sejumlah tokoh masyarakat dan warga setempat.
Kisah tragis Dwi Hastuti menjadi pengingat betapa hubungan personal yang tak sehat dapat berujung fatal, terutama ketika dibalut kebohongan, kekerasan, dan ketakutan.
Rumah yang semestinya menjadi tempat pulang, justru menjadi makam rahasia yang menyimpan jenazah selama berbulan-bulan.
Kini, pelaku telah diamankan dan proses hukum berjalan. Polisi juga mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang turut terlibat atau mengetahui kejadian tersebut. (Tribun Jateng/Agus Iswadi)
Sumber: Tribun Jateng
Pengacara Keluarga Kacab Bank BUMN Minta Penyidik Terapkan Pasal Pembunuhan Berencana |
![]() |
---|
Keluarga Mohamad Ilham Pradipta Ajukan Perlindungan ke LPSK |
![]() |
---|
Keluarga Korban Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN Ajukan Perlindungan ke LPSK |
![]() |
---|
Sosok Iwan, Pelaku Pembunuhan Anggota TNI di Kafe Wonosobo, 4 Kali Masuk Penjara |
![]() |
---|
Meski Keterangannya Berubah-ubah, Alvi Maulana Akui Mutilasi Kekasihnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.