Wajib Militer Bagi Pelajar Nakal
Pengakuan Siswi di Hadapan KDM Soal Barak Militer, Sukarela Ingin Dibina Usai Terlambat Sekolah
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi atbenar-benar menerapkan kebijakannya mengirim siswa nakal ke barak militer. Ternyata ada yang sukarela ingin ikut
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi benar-benar menerapkan kebijakannya mengirim siswa nakal ke barak militer.
Bagaimana suasana barak militer untuk pembinaan siswa-siswa nakal yang digagas Gubernur yang biasa disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini?
Baca juga: Tengok Siswa di Barak Militer, KDM: Kalau Ini Berhasil, Saya Siapkan Konsep untuk Orang Dewasa
Simak liputan Tribunnews.com Network.
Dibina Ala Militer, Siswa Bangun Subuh Dididik Fisik dan Mental
Sudah tiga hari, suasana barak militer Resimen Armed 1 Sthira Yudha Purwakarta Jawa Barat tampak berbeda.
Bukan derap pasukan yang terdengar, tapi lantunan doa dan semangat pelajar yang tengah menjalani hari ketiga pembinaan pendidikan karakter, Sabtu (3/5/2025).
Sebanyak 39 pelajar SMP ditempa mental, spiritual, dan fisik melalui berbagai materi pembinaan.
Dimulai sejak fajar menyingsing, mereka melaksanakan salat Subuh berjamaah, lalu berlanjut dengan materi kerohanian yang menyentuh sisi batin.
Setelahnya, fisik mereka diuji dengan olahraga pagi, sebelum menerima pelajaran tentang wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
Baca juga: Siswa yang Dikirim ke Barak Militer Sudah Izin Orang Tua, Dedi Mulyadi: Orang Tua Tak Mampu Mendidik
Tak hanya itu, dilihat Tribunjabar.id (Tribunnews.com Network) sejak pukul 10.00 WIB, para pelajar juga mendapatkan pelajaran penting soal budi pekerti dan etika, yang disampaikan langsung oleh anggota TNI.
Suasana kelas terasa khidmat, para siswa duduk rapi, menyimak dengan penuh perhatian.
Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, atau yang akrab disapa Om Zein, menegaskan pentingnya peran TNI dan Polri dalam membantu menangani permasalahan remaja di lingkungan masyarakat.
Melalui peran aktif Babinsa dan Bhabinkamtibmas, ia yakin pembinaan seperti ini dapat memberi perubahan nyata bagi generasi muda.
"Alhamdulillah, tidak ada pelajar yang kabur. Awalnya memang ada 40 pelajar yang direkomendasikan, namun satu di antaranya memutuskan mundur karena sudah berjanji akan berubah dan berperilaku baik," unjar Om Zein kepada wartawan di lokasi, Sabtu (3/5/2025).
Ia mengatakan, pada hari ketiga ini, sudah ada sejumlah perubahan positif bagi para anak. Mulai sudah terbiasa dengan bangun pagi hingga fokus untuk belajar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.