Wajib Militer Bagi Pelajar Nakal
Sosok Gamal Albinsaid, Dulu Masuk Tim Prabowo, Satu Lagi Orang Partai Tolak Kebijakan Dedi Mulyadi
Anggota DPR RI dari PKS, dr Gamal Albinsaid tak sependapat dengan kebijakan Dedi Mulyadi kirim siswa bermasalah ke barak militer
Penulis:
Facundo Chrysnha Pradipha
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI dari PKS, dr Gamal Albinsaid tak sependapat dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengirim siswa bermasalah ke barak militer.
Gamal Albinsaid merupakan sekian dari orang partai politik yang mengkritik program dari Kang Dedi Mulyadi (KDM).
Sebelumnya, ada nama Wakil Ketua DPRD Jawa Barat dari PDIP, Ono Surono yang juga menolak ide Dedi Mulyadi itu.
Adapun Gamal Albinsaid menyatakan, kebijakan Dedi Mulyadi tidak efektif hingga melanggar hak-hak anak.
"Gubernur Jabar punya tanggung jawab moral dan konstitusional untuk menyelesaikan lebih dari setengah juta anak di Jabar yang putus sekolah," tulis Gamal dikutip TribunJakarta dari akun instagram terverifikasi @gamalalbinsaid, Selasa (20/5/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.
"Anggaran Rp 6 miliar dari APBD untuk 900 anak yang disebut nakal itu perlu kita bandingkan dengan data yang menunjukkan 658.831 anak di Jabar yang tidak bersekolah," sambungnya.
Lantas siapa sosok Gamal Albinsaid yang menolak kebijakan Dedi Mulyadi tersebut?
Sosok Gamal mencuri perhatian saat pada tahun 2018, ia terpilih sebagai Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Capres dan Cawapres Prabowo-Sandi
Dalam sejumlah debat sebagai seorang jubir, ia tampil memukau.
Sejak itu namanya mulai dikenal luas hingga direkrut PKS menjadi pengurus.
Disadur dari Intisari Online, sosok dokter muda kelahiran Malang, 8 September 1989 berikut, tidak hanya berprofesi sebagai dokter melainkan juga inovator kesehatan, peneliti, pengusaha, wirausaha sosial, juga seorang inspirator.
Baca juga: Dijuluki Mulyono Jilid II dan Gubernur Konten, Dedi Mulyadi Akhirnya Beri Tanggapan
Adalah dr. Gamal Albinsaid yang namanya sudah cukup dikenal masyarakat.
Dokter lulusan Universitas Brawijaya ini mendunia berkat inovasinya mendirikan klinik asuransi sampah.
Ide sederhana ini bahkan telah dirasakan manfaatnya oleh ratusan lebih anggota asuransi sampah.
Terobosan baru di dunia kedokteran Indonesia ini membuat masyarakat dapat berobat ke klinik dengan hanya membawa sampah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.