Kronologi Tawuran Berujung Pembacokan di Depan Minimarket Cirebon, Pelaku di Bawah Umur
Terjadi aksi tawuran antarpelajar yang berujung pembacokan terhadap seorang pemuda di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (21/5/2025) dini hari.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Terjadi aksi tawuran antarpelajar yang berujung pembacokan terhadap seorang pemuda di depan sebuah minimarket di kawasan Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (21/5/2025) dini hari.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar mengatakan, aksi kekerasan itu merupakan hasil janjian tawuran antara empat kelompok pelajar, yakni Astaga, Mawar, Pelosok Boys, dan Warbeh.
Insiden ini memuncak ketika kelompok Astaga dan Mawar bentrok di depan minimarket Kecamatan Tengah Tani.
“Awalnya ini memang ada empat kelompok anak-anak pelajar, mereka ini janjian untuk tawuran,” ujar Eko saat konferensi pers di Mapolres Cirebon Kota, dilansir Tribun Jabar, Kamis (22/5/2025).
Dalam peristiwa ini, Mawar kalah jumlah dan dikejar oleh kelompok lawan.
Salah satu pemuda dari Mawar lalu menjadi korban pemukulan dan pembacokan yang dilakukan oleh Astaga.
“Para pelaku bersama-sama dan bergantian memukuli korban."
"Kemudian M, MR, dan G menyabetkan celurit ke arah korban masing-masing satu kali, yang mengenai punggung dan leher,” ucapnya.
Akibat sabetan itu, korban mengalami luka robek pada bagian leher belakang dan harus memperoleh lima jahitan.
Polisi kemudian bergerak dan berhasil menangkap tiga pelajar yang terlibat dalam aksi ini, yaitu ME, FH dan MR.
Mereka, jelas Eko, masih berstatus pelajar dan di bawah umur.
Baca juga: Warga Bandingkan Program Pramono dan Dedi Mulyadi, Mana yang Efektif Cegah Tawuran?
“Dalam peristiwa viral itu, kami mengamankan tiga orang anak yang berhadapan dengan hukum. Atas inisial ME, FH, dan MR."
"Ini semua anak sekolah dan masih di bawah umur,” terangnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ME diketahui membawa kayu dan celurit saat tawuran, MR menyabetkan celurit ke punggung korban, sementara FH hanya ikut konvoi tanpa melakukan pemukulan.
Sementara itu, satu pelaku lain berinisial G masih buron dan masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.