Jumat, 22 Agustus 2025

Galian Tambang di Cirebon Longsor

Korban Meninggal Longsor Tambang Gunung Kuda Cirebon Jadi 17 Orang, Masih Ada 8 Orang Tertimbun

Diperkirakan masih ada delapan korban lainnya yang tertimbun, tetapi pencarian hari ini terpaksa dihentikan karena hari mulai gelap.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
EVAKUASI KORBAN LONGSOR - Petugas menggunakan alat berat beko mengeruk material batu yang menimbun sejumlah pekerja tambang di lokasi longsor Tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (31/5/2025). Longsor yang terjadi pada Jumat, 30 Mei 2025, sekitar pukul 10.00 WIB tersebut menimpa puluhan pekerja yang sedang beraktivitas muat material batu ke truk dan menyebabkan 17 orang meninggal dunia. 

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Korban meninggal dunia akibat longsor galian tambang Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, bertambah menjadi 17 orang.

Sebelumnya korban meninggal dunia dan telah berhasil diindentifikasi sebanyak 14 orang.

Terbaru, tiga jenazah ditemukan saat proses evakuasi yang berlangsung Sabtu (31/5/2025) sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca juga: Tambang di Gunung Kuda Cirebon Ditutup, Pekerja Berharap KDM Carikan Alternatif Pekerjaan Lain

3 korban meninggal tersebut, yakni;

  • Sakira (44) warga Blok Karang Baru, Kelurahan Cikeusal, Kecamatan Gempol
  • Sanadi (47) warga Blok Karang Anyar, Kelurahan Cikeusal, Kecamatan Gempol
  • Sunadi (30) warga Blok II Wanggung Wangi, Kelurahan Girinata, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

“Semua korban kami bawa ke RS Arjawinangun,” ujar Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, dikutip dari TribunJabar.

Menurutnya, diperkirakan masih ada delapan korban lainnya yang tertimbun. Namun pencarian terpaksa dihentikan karena hari mulai gelap.

“Sesuai dengan SOP SAR, proses pencarian kami hentikan hari ini karena sudah menjelang malam dan kurangnya pencahayaan,” ucapnya.

Sebelumnya, proses pencarian sempat dihentikan juga sementara sekitar pukul 14.30 WIB karena gerimis yang dikhawatirkan dapat memicu longsor susulan.

Namun pencarian dilanjutkan sekitar setengah jam kemudian.

“Alasan para pekerja ditarik menjauh dari proses evakuasi karena kondisi cuaca. Untuk penghentian ini kita tentunya saling berkoordinasi, baik dengan BPBD, Basarnas, polisi, dan instansi lainnya. Karena memang sudah mulai rintik-rintik,” jelas dia.

Yusron menekankan keselamatan petugas di lapangan tetap menjadi prioritas utama.

“Yang lebih utama adalah keselamatan kerja dari para operator dan pelaksana di lapangan,” katanya.

Untuk mendukung proses pencarian, beberapa anjing pelacak (K9) juga diterjunkan ke lokasi.

“Salah satunya kita menggunakan anjing pelacak (K9) dalam pencarian jenazah,” ujarnya. 

Ia juga mengungkapkan, longsor susulan yang terjadi semalam menambah tantangan dalam evakuasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan