Terungkap, Komplotan Perampok Lintas Provinsi Dipimpin EK Sudah Beraksi di 10 TKP Sejak Lama
Terungkap fakta baru dalam kasus komplotan perampok minimarket dan gudang yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian. Komplotan tersebut terdiri da
Penulis:
Falza Fuadina
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Terungkap fakta baru dalam kasus komplotan perampok minimarket dan gudang yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.
Komplotan tersebut terdiri dari empat orang. Dua di antaranya, EK (40) alias Nriman asal Kajoran, Magelang, dan FM (38) dari Salaman, Magelang, tewas ditembak saat disergap oleh Tim Jatanras Polda Jatim pada Senin (2/6/2025) dini hari.
Sementara itu, satu pelaku berinisial MR (35), juga dari Salaman, berhasil ditangkap dan kini tengah menjalani pemeriksaan. Sementara satu pelaku lainnya yang masih dalam pengejaran berinisial J.
Komplotan perampok yang diotaki oleh pelaku EK itu ternyata sudah pernah beraksi di empat provinsi, yakni Banten, Jabar, Jatim, hingga Bali.
Hal ini dibenarkan oleh Panit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Fauzi.
Pelaku EK diduga memimpin kelompok dengan banyak anggota.
Selain FM yang tewas, MR yang telah ditangkap, dan J yang masih buron, beberapa anggota komplotan lainnya juga mulai ditangkap satu per satu oleh polisi saat beraksi di Bandung, Jawa Barat, serta di Situbondo, Jawa Timur.
Hanya ED yang hingga kini belum ditangkap karena melarikan diri.
Setelah beraksi di dua lokasi lintas provinsi, nama EK masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh kepolisian di Kota Bandung dan Situbondo.
"EK ini punya kelompok lain. Dia punya anggota kelompok lain yang apesnya ketangkap di Bandung dan Situbondo. Nah, EK ini lolos dari tangkapan, makanya buron," ujarnya, pada Kamis (5/6/2025), dikutip dari TribunJatim.com.
Komplotan EK tersebut tercatat pernah beraksi di Provinsi Banten, Kota Tangerang. Lalu, Provinsi Jabar, di Kota Bandung sebanyak dua kali.
Baca juga: Sosok A dan E, Perampok Ditembak Mati Polisi di Jatim, Berasal dari Geng Komplotan Jawa Tengah
Lalu di Provinsi Jawa Timur, di antaranya adalah Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Jember, Situbondo, Tulungagung, Blitar, dan Malang.
Provinsi Bali menjadi lokasi terakhir sebelum akhirnya mereka dikejar dan ditembak mati.
Menurut Fauzi, para pelaku menargetkan minimarket, toko swalayan, dan gudang penyimpanan atau distributor rokok yang legal di lokasi tersebut.
"Ya 10 TKP. Itu wilayah yang terdapat LP (laporan Polisi) semua. Yang kami padukan CCTV. Ya EK ini otak atau kaptennya," ungkapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.