Kisah Pilu Ibu di Riau, Balita Tewas Dianiaya Pengasuh, Mantan Suami Tak Pernah Beri Nafkah Anak
Balita di Riau tewas dianiaya pengasuh. Ibu korban terpaksa menitipkan anak karena sudah bercerai dan mantan suami tak pernah memberi nafkah anak.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Polres Kuantan Singingi (Kuansing), Riau menetapkan pasangan suami istri bernama Alpino Yoki Saputra (29) dan Yogi Pratiwi alias Wiji (25) sebagai tersangka penganiayaan balita hingga tewas.
Pasutri tersebut merupakan tetangga ibu korban yang diminta jadi pengasuh.
Korban yang masih dua tahun dinyatakan tewas di rumah sakit pada Rabu (11/6/2025) setelah menjalani perawatan intensif.
Diketahui, ibu korban seorang janda dengan dua anak yakni korban dan adiknya yang masih bayi.
Setelah bercerai dengan suami, ibu korban yang bernama Indah Dewi Sukma Sirait (21) tak pernah mendapat nafkah anak sehingga harus bekerja.
Kasat Reskrim Polres Kuansing, AKP Shilton, menyatakan ayah korban tinggal di Desa Jake, Kuantan Tengah, Riau, namun tak diketahui kabarnya.
Indah menitipkan dua anaknya ke pelaku dengan imbalan Rp1,2 juta per bulan.
Hal tersebut dilakukan Indah agar leluasa bekerja untuk menghidupi dua anaknya.
"Karena ibu korban harus bekerja, dan tidak ada yang urus anak-anak, dua putrinya itu dititipkan ke pasutri tersebut."
"Ayah korban dan ibu korban ini sudah pisah, jadi 24 jam diasuh kedua tersangka," tandasnya, Minggu (15/6/2025), dikutip dari TribunPekanbaru.com.
Awalnya, Indah tak mencurigai pelaku karena sudah mengenal lama.
Baca juga: Motif Pembunuhan Balita di Singkawang, Korban Dimasukkan Karung dalam Keadaan Hidup
Selain itu, pelaku meminta diberi pekerjaan sebagai pengasuh agar cepat dapat momongan.
Selama diasuh pelaku, korban mendapat penganiayaan berulang kali.
Alpino mendorong kepala korban ke toilet dan istrinya merekam aksi penganiayaan.
"Rekaman video itu kami temukan di ponsel Wiji, Wiji tertawa ketika suami sirinya itu sedang melakban tangan, kaki dan mulut ZR hingga korban sulit bernafas. Peristiwa itu direkam pada Minggu (25/5/2025)," tukasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.