Anak-anak Sekolah Dasar di Kukar Mulai Diberi Vaksinasi Dengue, Efektifkah Cegah Infeksi DBD?
Ttahun 2024 Dinas Provinsi Kalimantan Timur mencatat 10.571 kasus dengue, dan jumlah kematian 22 kasus. Kutai Kartanegara menempati posisi tertinggi.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah Balikpapan dan Samarinda, pemberian vaksinasi dengue juga menyasar anak-anak sekolah dasar di Kutai Kartanegara (Kukar) di provinsi Kalimantan Timur.
Ditargetkan, ada sekitar 1.550 anak sekolah dasar kelas 1-5 di Kecamatan Tenggarong akan diberi vaksin untuk mencegah demam berdarah dengue (DBD).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Dr. dr. H. Jaya Mualimin, Sp.Kj, M.Kes, MARS, menjelaskan, perluasan vaksinasi dengue ke Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan langkah lanjutan dari pelaksanaan di dua kota besar di provinsi tersebut.
Baca juga: DBD Masih Mengancam, Gerakan Bebas Nyamuk Digencarkan di Yogyakarta dengan Edukasi 3M Plus
Hasil sementara dari vaksinasi yang mencapai hampir 100 persen pada kelompok sasaran di Balikpapan dan Samarinda menunjukkan, anak-anak yang telah menerima vaksinasi tidak mengalami infeksi dengue, yang artinya tingkat perlindungan terhadap penyakit ini berhasil ditingkatkan.
“Untuk itu, kami memperluas pelaksanaan vaksinasi ke Kabupaten Kutai Kartanegara,” ujar Dr. Jaya ditulis Rabu (25/6/2026).
Tentu vaksinasi tidak menjadi satu-satunya upaya pencegahan dengue.
Program pengendalian vektor, seperti Gerakan 3M Plus, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, dan edukasi lintas sektor, tetap dijalankan secara konsisten. Vaksinasi hadir untuk melengkapi.
Didukung Kemenkes – Mitra Internasional
Dukungan juga datang dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Bio Farma, hingga mitra internasional Takeda.
Kemenkes mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kalimantan Timur dan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Langkah ini mencerminkan semangat kolaborasi dan komitmen kuat dari daerah dalam melindungi masyarakat dari ancaman dengue, serta menjadi contoh nyata praktik baik yang dapat direplikasi,” tutur Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI dr. Ina Agustina Isturini, MKM.
Kemenkes menyadari, untuk mencapai tujuan besar yaitu ‘Nol Kematian Akibat Dengue pada 2030’, diperlukan langkah lanjutan yang lebih taktis, aplikatif, dan adaptif terhadap tantangan di lapangan.
Direktur Medis dan Hubungan Kelembagaan Bio Farma Sri Harsi Teteki menambahkan, Kolaborasi dengan mitra internasional ini merupakan bagian dari strategi dalam memperkuat ekosistem vaksin di Indonesia.
“Dengan kolaborasi yang tepat, Indonesia dapat bergerak lebih cepat dalam menanggulangi dengue, melindungi kelompok rentan, dan menurunkan angka kesakitan maupun kematian akibat penyakit ini,” tutur
Gibran Sebut Narasi IKN Babat Hutan Hoaks: Melihat Dampak Ibu Kota Baru terhadap Hutan Kalimantan |
![]() |
---|
Basuki Hadimuljono Surati DPR, Konsultasi Perubahan Rencana Induk IKN |
![]() |
---|
NasDem Usul Gibran Berkantor di IKN, Demokrat: Pemerintah yang Punya Rencana dan Kewenangan |
![]() |
---|
NasDem Dorong Moratorium IKN, Usul Jadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur |
![]() |
---|
2.799 Guru di 3 Kabupaten-Kota di Kaltim Terima Insentif Program Jospol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.