Kamis, 21 Agustus 2025

UGM Berduka: 4 Mahasiswa Tewas Tragis dalam 4 Bulan, dari Tabrak Lari hingga KKN Tenggelam, Ada Apa?

Empat mahasiswa UGM meninggal tragis sejak April 2025. Dari kecelakaan, tabrak lari, hingga tenggelam saat KKN. Kampus berduka.

Editor: Glery Lazuardi
UGM/Facebook
UNIVERSITAS GAJAH MADA - Wafatnya empat mahasiswa UGM dalam waktu singkat menimbulkan pertanyaan. 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA – Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Universitas Gadjah Mada (UGM). 

Dalam kurun waktu hanya empat bulan terakhir, empat mahasiswa UGM meninggal dunia secara tragis.

Rentetan peristiwa itu memunculkan keprihatinan dan pertanyaan dari publik: apa yang sebenarnya sedang terjadi?

Baca juga: 3 Duka Tragedi KKN: Mahasiswa UGM Tewas Tenggelam, Ada yang Hanyut dan Diperkosa Saat Tak Berdaya

Tragedi demi tragedi terjadi sejak Maret 2025. 

Mulai dari kecelakaan lalu lintas tunggal, kasus tabrak lari, hingga insiden tenggelam saat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). 

Kejadian-kejadian ini meninggalkan luka yang dalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabat korban, tetapi juga bagi komunitas akademik dan masyarakat luas.

MAHASISWI UGM TEWAS - (Kiri) Foto mahasisiwi UGM bernama Sheila Amalia Cristanti (21) semasa hidup dan (Kanan) Penampakan makam dari korban. Simak cerita pilu di balik tewasnya Sheila.
MAHASISWI UGM TEWAS - (Kiri) Foto mahasisiwi UGM bernama Sheila Amalia Cristanti (21) semasa hidup dan (Kanan) Penampakan makam dari korban. Simak cerita pilu di balik tewasnya Sheila. (Kolase: Dok.UGM)

April 2025: Sheila Amelia Christanti Hilang, Ditemukan Meninggal di Jurang Gunung Lawu

Berita duka pertama datang dari Fakultas Pertanian. Sheila Amelia Christanti, mahasiswi asal Madiun, Jawa Timur, dilaporkan hilang sejak 25 Maret 2025 saat dalam perjalanan mudik dari Yogyakarta menuju Madiun.

Setelah 19 hari pencarian, Sheila ditemukan dalam kondisi meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di kawasan Gunung Lawu, Magetan.

Jenazahnya ditemukan pada 12 April 2025 di sebuah jurang di dekat Lawu Green Forest.

Ia dikenal sebagai pribadi pendiam, tekun belajar, dan aktif di kelas. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam di antara teman-temannya dan dosen di Fakultas Pertanian.

Baca juga: Polisi Klaim Ayah Christiano Tak Terlibat Kasus Penggantian Pelat Nomor Mobil BMW yang Tabrak Argo

IBUNDA ARGO ERICKO - Ibunda almarhum Argo Ericko Achfandi (19), Meliana (tengah) menengok area yang digunakan civitas akademika FH UGM untuk berkabung setelah kepergian Argo, Rabu (28/5/2025). Ibunda Argo menolak damai dengan pengemudi mobil BMW, Christiano Tarigan, yang menabrak anaknya hingga tewas.
IBUNDA ARGO ERICKO - Ibunda almarhum Argo Ericko Achfandi (19), Meliana (tengah) menengok area yang digunakan civitas akademika FH UGM untuk berkabung setelah kepergian Argo, Rabu (28/5/2025). Ibunda Argo menolak damai dengan pengemudi mobil BMW, Christiano Tarigan, yang menabrak anaknya hingga tewas. (Istimewa via TribunJogja.com)

Mei 2025: Argo Ericko Achfandi Tewas dalam Kecelakaan, Diduga Tabrak Lari

Tragedi berikutnya menimpa Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2024. Ia meninggal dunia pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025, di kawasan Jalan Palagan, Sleman.

Kecelakaan tersebut diduga kuat merupakan kasus tabrak lari. 

Universitas juga memastikan tidak ada perlakuan khusus bagi pihak manapun yang terlibat dan menyiapkan dukungan psikologis, administratif, serta logistik bagi keluarga korban.

KORBAN KAPAL TERBALIK - Dua mahasiswa UGM meninggal dunia korban dalam insiden kapal terbalik di perairan Debut, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (1/7/2025)
KORBAN KAPAL TERBALIK - Dua mahasiswa UGM meninggal dunia korban dalam insiden kapal terbalik di perairan Debut, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa (1/7/2025) (Tangkapan layar Instagram @kknugm.yogyakarta)

Juli 2025: Dua Mahasiswa KKN UGM Tewas Tenggelam di Maluku Tenggara

Puncak duka datang pada awal Juli 2025. Dua mahasiswa peserta program KKN-PPM UGM, Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo, meninggal dunia akibat kapal terbalik di perairan Debut, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

Keduanya tengah menjalankan tugas kemasyarakatan bersama lima mahasiswa lain dan warga lokal dengan menggunakan dua speedboat. Kapal yang mereka tumpangi dihantam cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.

Lima orang selamat, dua ditemukan meninggal.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan