Kamis, 21 Agustus 2025

Kapal Tenggelam di Selat Bali

7 Situasi Mencekam Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, ABK Selamat Buka Fakta

7 situasi mencekam detik-detik tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali diungkap penumpang selamat, Richo.

Editor: Glery Lazuardi
Istimewa via Surya.co.id
KAPAL TENGGELAM DI SELAT BALI - Foto memperlihatkan KMP Tunu Pratama Jaya saat bersandar. KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam, saat berlayar menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Detik-detik evakuasi korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Kamis (3/7/2025) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM, BALI - Tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) menyisakan kisah mencekam yang diceritakan oleh salah satu anak buah kapal (ABK) selamat, Richo.

Richo, yang merupakan anggota awak kapal, menyebut bahwa kejadian tragis itu berlangsung sangat cepat dan menimbulkan kepanikan luar biasa di tengah malam.

Baca juga: Data Sementara Kemenhub soal KMP Tunu Pratama Jaya: 4 Orang Meninggal dan 31 Orang Berhasil Selamat

Berikut 7 situasi mencekam yang dialami Richo saat KMP Tunu Pratama Jaya perlahan tenggelam:

1. Kapal Miring Tajam ke Kanan

“Saya langsung bangun, cari posisi paling tinggi. Kapal miring ke kanan, saya pindah ke kiri supaya bisa selamat,” ungkap Richo saat ditemui di Jembrana, Kamis (3/7).

2. Lampu Kapal Padam Total

Tak lama setelah kapal mulai oleng, lampu kapal padam total. "Lampu mati total, blackout," ujarnya. Gelap gulita membuat penumpang semakin panik.

3. Terjun ke Laut untuk Selamatkan Diri

Richo pun nekat melompat ke laut demi menyelamatkan diri. “Orang-orang juga ramai nyebur. Saya arahkan mereka ke pelampung dan perahu karet. Saya sendiri juga naik ke situ.”

Ia mengatakan ada sekitar 16 orang yang berhasil naik ke perahu karet penyelamat.

4. Ombak Tinggi dan Arus Kuat

Namun kondisi laut tidak bersahabat. “Ombaknya keras. Mau dayung juga sudah nggak kuat. Kami cuma bisa nunggu pertolongan,” ucapnya.

5. Kelelahan Berat di Tengah Laut

Berjam-jam mengapung di laut membuat mereka kelelahan luar biasa. Tenaga terkuras, tapi bantuan belum juga datang.

6. Minum Air Laut dan Muntah

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan