Kamis, 21 Agustus 2025

Kapal Tenggelam di Selat Bali

Data Sementara Kemenhub soal KMP Tunu Pratama Jaya: 4 Orang Meninggal dan 31 Orang Berhasil Selamat

Saat ini telah dibuka Posko Terpadu Penanganan Evakuasi KMP. Tunu Pratama Jaya di Kantor ASDP Cabang Gilimanuk.

Kolase Tribunnews
RUANG MESIN BOCOR - Kebocoran di ruang mesin kapal diduga menjadi penyebab tenggalamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu malam, 2 Juli 2025. Kapal mengangkut 53 orang penumpang dan kru kapal 12 orang berdasar data manifes sementara. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Muhammad Masyhud menyampaikan kronologi insiden kecelakaan kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali, Rabu (2/7/2025) sekira pukul 23.35 WIB.

Masyhud memaparkan, KMP Tunu Pratama Jaya diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dan dilaporkan mengalami kondisi distress pada pukul 23.20 WIB. 

Berdasarkan laporan petugas di lapangan, kapal tenggelam pada pukul 23.35 WIB.

Baca juga: Kesaksian ABK KMP Tunu Jelang Tenggelam di Selat Bali: Kapal Tiba-Tiba Miring, Langsung Black Out

“Adapun berdasarkan data manifest sementara, kapal mengangkut, 53 orang penumpang, 12 orang awak kapal, serta 22 unit kendaraan dari berbagai golongan,” ujar Masyhud di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

Sedangkan, operasi pencarian dan pertolongan (SAR) telah dilakukan sejak dini hari oleh Tim Gabungan dari unsur Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan.

“Hingga pukul 10.00 waktu setempat, data sementara dilaporkan 4 orang meninggal dunia dan 31 orang penumpang telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan saat ini berada dalam penanganan lebih lanjut di Gilimanuk. Data nama dan keterangan korban masih dalam proses pendataan,” tuturnya.

Saat ini, operasi SAR masih berlangsung dengan dukungan armada laut dan tim penyelamat dari berbagai instansi terkait. Upaya pencarian terhadap penumpang lainnya masih terus dilakukan. Proses evakuasi menghadapi tantangan berupa kondisi gelombang laut yang tinggi (2 – 2,5 meter), angin kencang, serta arus kuat di sekitar lokasi kejadian.

“Ditjen Hubla menyampaikan keprihatinan mendalam atas kejadian ini dan memastikan bahwa setiap langkah penanganan dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan mengedepankan keselamatan jiwa. Kami terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung kelancaran operasi pencarian dan penyelamatan,” kata Masyhud.

Saat ini, ucap dia, telah dibuka Posko Terpadu Penanganan Evakuasi KMP. Tunu Pratama Jaya di Kantor ASDP Cabang Gilimanuk.

“Kami akan menyampaikan perkembangan lebih lanjut seiring informasi resmi dari tim SAR di lapangan,” tambah Masyhud.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan