Penerimaan Siswa Baru
Nasib SMA di Kota Bandung, Baru Dapat Belasan Siswa di SPMB 2025 Imbas Kebijakan Pemprov Jabar
Sejumlah sekolah swasta di Kota Bandung baru mendapatkan belasan siswa. Padahal sudah siapkan 100 lebih kursi untuk tahun ajar 2025/2026
Penulis:
Muhammad Renald Shiftanto
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPBM) 2025 ini mungkin jadi hal terberat yang dialami sejumlah sekolah di Kota Bandung, Jawa Barat.
Seperti yang dialami SMA Guna Dharma di Kota Bandung yang baru mendapat 15 siswa dalam pelaksanaan SPMB 2025.
Demikian yang disampaikan Kepala SMA Guna Dharma, Ade D Hendriana.
Bahkan, banyak calon siswa baru yang mencabut berkasnya setelah mendaftar di sekolahnya.
Padahal, SMA Guna Dharma telah membuka pendaftaran lebih awal dibanding sekolah negeri.
"Tidak sedikit juga calon murid baru yang mencabut berkasnya setelah mendaftar di SMA Guna Dharma," kata Ade saat dihubungi TribunJabar.id, Rabu (2/7/2025).
Ia menuturkan, sekolahnya telah menyediakan 108 kursi bagi siswa baru yang akan dibagi menjadi tiga rombongan belajar atau rombel.
Ade mengaku, awalnya ada 20 lebih calon murid baru yang mendaftar sekolah yang berada di Ujungberung, Kota Bandung dini.
Namun, sejumlah calon siswa mencabut berkas untuk mencoba mengikuti SPMB tahap dua di sekolah negeri.
"Awalnya, kami menerima pendaftaran 28 siswa baru, kemudian ada tiga orang yang cabut berkas untuk mengikuti SPMB tahap dua, sehingga tersisa 25 orang," ujar Ade.
Kini, 10 siswa telah mencabut berkas dan hanya menyisakan 15 calon siswa baru.
Baca juga: Profil Budi Prajogo, Wakil Ketua DPRD Banten yang Titip Siswa SPMB 2025 Berakhir Dicopot Jabatannya
Ia memprediksi, banyaknya siswa yang mencabut berkas ini merupakan imbas kebijakan Pemprov Jabar yang berencana menambah jumlah rombel dari 36 ke 50 siswa.
"Kondisi ini baru terjadi sekarang, karena di tahun-tahun sebelumnya aman, tidak kekurangan siswa baru, dan kuota rombel yang disediakan juga terpenuhi semua," kata Ade.
Ia menuturkan, apabila tak mendapatkan tambahan siswa baru, kegiatan belajar mengajar tetap harus berjalan seperti biasanya.
"Mau bagaimana lagi, KBM harus tetap berjalan, karena kondisi kekurangan siswa juga terjadi hampir di seluruh sekolah swasta di Jawa Barat," ujar Ade.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.