Kapal Tenggelam di Selat Bali
Analisis Ahli soal Penyebab Tenggelamnya KMP Tunu di Selat Bali: Kelebihan Muatan hingga Umur Armada
Menurut Hasanudin, penyebab tenggelamnya kapal itu bisa disebabkan oleh tiga faktor, yakni faktor internal, eksternal, dan operasional.
Penulis:
Rifqah
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Ahli Stabilitas Kapal ITS Surabaya, Hasanudin, mengungkapkan analisisnya mengenai penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, pada Rabu (2/7/2025) malam.
Menurut Hasanudin, penyebab tenggelamnya kapal itu bisa disebabkan oleh tiga faktor, yakni faktor internal, eksternal, dan operasional.
"Saya akan mencoba membuat analisa sederhana tentang kenapa sih kapal ini kecelakaan. Jadi kalau kita lihat secara umum kecelakaan kapal itu disebabkan oleh tiga hal, pertama adalah faktor internal, yang kedua adalah eksternal, yang ketiga adalah operasional kapal," ungkapnya, Jumat (4/7/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Dia kemudian menjelaskan, faktor internal itu bisa disebabkan karena kapal terlalu kecil, sehingga tidak sebanding dengan gelombang besar yang ada di Selat Bali.
"Jadi kalau faktor internal ini bisa saja yaitu kapal tersebut itu terlalu kecil. Misalnya dengan gelombang yang ada di Selat Bali itu gelombangnya lumayan besar," ujar Hasanudin.
Selain itu, kata Hasanudin, tidak adanya bulwark atau dinding vertikal yang membentang di sepanjang tepi dek kapal juga bisa menjadi faktor tambahan tenggelamnya kapal tersebut, apalagi jika armada mengalami kebocoran.
"Kemudian yaitu kapalnya tidak ada bulwark misalnya atau bulwark-nya terbuka. Ini juga nanti menambah menambah proses untuk tenggelamnya kapal itu lebih mudah. Kemudian adanya kebocoran misalnya, kebocoran itu juga menambah bahaya dari kapalnya," katanya.
Untuk faktor eksternal, Hasanudin menjelaskan bahwa hal tersebut disebabkan karena tingginya gelombang di perairan Selat Bali, sehingga menyebabkan kapal tenggelam.
"Kemudian ada faktor eksternal misalnya adalah tinggi gelombang, kalau kita ketahui bahwa tinggi gelombang untuk di selat Bali itu ya itu lumayan tinggi," ucapnya.
"Kemudian juga frekuensi kapal dan frekuensi dari gelombangnya. Gelombangnya itu terlalu pendek sehingga itu sama dengan gelombang yang ada di kapal," imbuhnya.
Sementara itu, dari faktor operasional, kapal itu dinilai sudah tua atau melebihi usia konstruksi kapal itu sendiri.
Baca juga: Pemilik KMP Tunu Pratama Jaya yang Tenggelam di Selat Bali, Kapal Dibuat pada 2010
"Kemudian yang ketiga yaitu adalah faktor operasional. Kapal ini kalau kita diketahui bahwa usianya kan sudah 25 tahun. Jadi sebenarnya ini sudah melampaui usia dari kapalnya itu sendiri atau konstruksi," papar Hasanudin.
Tak hanya itu saja, Hasanudin juga mengatakan bahwa kapal itu kelebihan muatan, sehingga menyebabkan kapal rawan tenggelam.
"Kemudian juga faktor kelebihan muatan misalnya, kelebihan muatan juga menambah kapal itu rawan untuk terbalik atau tenggelam. Kira-kira seperti itu untuk analisa singkatnya," jelasnya.
Daftar Korban
Badan SAR Nasional (Basarnas) merilis data korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali.
Sebanyak 30 orang penumpang dan kru KMP Tunu Pratama Jaya masih belum ditemukan usai kapal tersebut tenggelam di Selat Bali pada Rabu malam.
Sejauh ini, dari total 65 orang di kapal, 29 berhasil diselamatkan dan 6 lainnya ditemukan meninggal dunia.
Berikut adalah daftar nama korban yang masih dalam pencarian hingga Kamis (3/7/2025) sore, dikutip dari Tribun-Bali.com.
- Total penumpang & kru di kapal: 65 orang
- Sudah ditemukan selamat: 29 orang
- Ditemukan meninggal dunia: 6 orang
- Masih dalam pencarian: 30 orang
Daftar Nama Penumpang dan Kru KMP Tunu Pratama Jaya yang Belum Ditemukan
Penumpang yang masih dicari, update hingga Kamis sore:
- Bintang (31) – Jakarta Pusat
- Dewa Gede (48) – Kabupaten Pasuruan
- Kadek Oka (40) – Banyuwangi
- Rahmat (40) – alamat tidak tercatat
- Siswanto (30) – Jember
- Siti Indah Maghfirah (36) – Lumajang
- Sofi (51) – Banyuwangi
- Sofian (40) – Banyuwangi
- Nyoman (52) – Banyuwangi
- Sudar (25) – Banyuwangi
- Ahmad – alamat tidak tercatat
- Budi (33) – alamat tidak tercatat
- Cly (26) – Banyuwangi
- Kabul (25) – Kabupaten Pidie
- Mamad (55) – Banyuwangi
- Mudjiono – Kabupaten Pidie
- Putu (40) – Tabanan
- Rehan (33) – Banyuwangi
- Sakur (34) – Kabupaten Bireuen
- Ruyit – Banyuwangi
- Saiful – Banyuwangi
- Raine (23) – Banyuwangi
- To War (19) – Banyuwangi
- Falah – Banyuwangi
- Inilah (35) – Banyuwangi
- Andi (29) – Banyuwangi
- Axix (50-an) – Banyuwangi
Sementara itu, kru kapal yang belum ditemukan (diperkirakan 3 orang, data nama belum detail):
- Nama belum teridentifikasi – kru kapal
- Nama belum teridentifikasi – kru kapal
- Nama belum teridentifikasi – kru kapal
Catatan:
Data di atas disusun dari manifes awal kapal dan pencocokan hasil evakuasi.
Jumlah pasti masih bisa berubah seiring proses identifikasi tim SAR.
Daftar Nama Korban Selamat
- Sandi Wariawan (40) – Kepala Kamar Mesin (KKM) KMP Tunu Pratama Jaya (kru kapal)
- Erick Imbawani (30) – Nakhoda Pengganti (kru kapal)
- Richo Krafsanjani (28) – Kelasi (kru kapal)
- Nurdin Yuswanto (52) – Mualim II (kru kapal)
- Romi Alfa Hidayat
- Saroji
- Mansun Wajihi
- Ansori
- Sinyo
- Ely Wahyudi
- Saiful Munir
- Supardi
- Abu Khoiri
- Farid Ahmad
- Suyipno
- Bahrul
- Eka Taniansyah
- M. Triwahyudi
- M. Farid Wajdi
- Samsul Hidayat
- M. Kholil
- Bejo Santoso
- Deni Hermanto
- Ahmad Lukan
- Febriani
- Ibnul Vawait
- Imron
- Nanda Sintani
- Riki Prayuda
Daftar Korban Meninggal
- Anang Suryono (59)
- Eko Sastriyo (51)
- Elok Rumantini (34)
- Cahyani (51)
- Fitri April L
- Afnan Agil (3).
Layanan informasi untuk keluarga penumpang:
- 081234429667
- 082360703299
Atau langsung ke Pelabuhan Ketapang, ruang monitoring & ruang tunggu.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Daftar Nama Korban KMP Tunu Pratama Jaya yang Belum Ditemukan, Cek Layanan Informasi untuk Keluarga
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribun-Bali.com/Putu Kartika)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.